Menu

Mode Gelap

Hiburan · 5 Okt 2016 21:58 WIB ·

Orang Sunda Ternyata Punya Jalan di Medan Namanya Jalan PWS


 Jalan PWS Medan, foto: Google Maps Perbesar

Jalan PWS Medan, foto: Google Maps

PURWAKARTAPOST.CO.ID-Selama ini mungkin kebanyakan dari orang Jawa Barat yang mayoritas berasal dari suku Sunda tidak tahu kalau ternyata masyarakat Sunda memiliki sebuah jalan di Deli Serdang Medan yang diberinama PWS.

Di jalan ini banyak juga orang Sunda yang sudah puluhan tahun menetap dan memiliki pekerjaan sendiri.

Selain orang Jawa Barat yang tak tahu nama jalan PWS, ternyata orang Medan pun tidak tahu percis apa kepanjangan dari nama jalan PWS ini. Mereka tidak menghiraukan kepanjangan dari PWS, yang lumrah jalan tersebut selalu ramai oleh pengendara.

Sederhananya warga Medan sudah tidak asing lagi dengan nama jalan PWS yang ada di kota mereka. Karenanya banyak orang tidak tahu nama jalan PWS kepanjangannya apa dan siapa yang memberi namanya. Atau sejarah yang melatarbelakangi penamaan jalan dengan nama PWS.

Nah berikut ini ulasannya, tahukah kamu ternyata jalan bernama PWS ini singkatan dari nama Persatuan Warga Sunda (PWS) yang berujung di Jalan Gatot Subroto atau Jalan Binjai berseberangan dengan sekolah Mardi Lestari. Nama jalan PWS sudah tidak asing di telingan orang Medan bahkan sudah hafal bagi mereka yang terbiasa mondar mandiri melewati jalan PWS. Sampai saat ini jalan tersebut tetap memakai nama PWS.

Dari sumber buku (Dicari, Menteri Kependudukan oleh Soeroso Dasar terbit tahun 2014) Menurut catatan sejarah nama jalan PWS dulu pertama kali disematkan oleh orang Sunda yang berprofesi sebagai dokter hewan di dekat jalan PWS. Namun seiring waktu warga Sunda yang tinggal di Medan belakangan lebih banyak berada di Jalan Binjai.

Menengok sejarah ternyata orang Sunda yang tinggal di Medan kebanyakan adalah pekerja yang menekuni usaha perajin kursi rotan, sampai saat ini masih banyak yang tetap memproduksi kerajinan kursi rotan.

Kebanyakan orang Sunda yang tinggal di Medan memiliki rutinitas sebagai pedagang, pengrajin dan kabarnya juga banyak yang menjadi kreditur (alias mengkreditkan barang). Namun banyak juga warga Sunda di Medan yang berjualan makanan khas dari Jawa Barat, biasanya stok produk makanan UKM dijualkan bila ada pesanan dari warga Sunda yang tinggal di Medan kepada kerabatnya yang ada di Jawa Barat. Tinggal kirim SMS (Short Mesagge Service) produk UKM yang diminta langsung dikirim melalui bis umum.

Produk makanan khas Sunda misalnya kerupuk aci dan tahu khas Jawa Barat yang berwarna kuning, bedang dengan tahu Medan yang warnanya relatif putih. Di beberapa toko kelontok berbagai produk makanan khas Sunda dijajakan di toko-toko.

Selain makanan khas Jawa Barat yang juga ramai di toko dan warung-warung di Medan, budaya Sunda pun tak terpisahkan saat warga Sunda yang tinggal di Medan merayakan perkawinan, sunatan dan halal bihalal. Saat perayaan itu tidak luput pula alunan musik khas Jawa Barat, Seruling Kecapi dan Calung tak terlewat seni Jaipongnya.

Sejak awal belum ada catatan resmi mengenai sejarah orang Sunda yang tinggal di Medan, pasalnya orang Jawa lebih dulu tinggal di sana sejak zaman penjajahan Belanda. Namun kita warga Jawa Barat di Tanah Deli semakin ramai setelah digalakannya program Jabar Mengembara.

Mereka yang berhasil dari Tanah Deli bisa saja mengajak kerabatnya di kampung ikut merantau dengan konsep penyebaran bisnis dan kesempatan kerja yang baik. Bisa saja tahun-tahun kedepan tidak ada lagi sekat antara suku bangsa di Indonesia karena saat ini keterbukaan informasi dan akses transportasi yang mudah suatu hari yang menjual makanan Lotek bisa juga orang Minang atau Aceh begitupun sebaliknya orang Jawa Barat tidak saja menjual Somay tapi menjual pempek khas Palembang.

Seperti semboyan negeri ini “Bhineka Tunggal Ika”, yang bila disederhanakan umpama taman yang diisi bunga Mawar akan lebih indah bila di samping bunga Mawar ada bunga Anggrek, Melati, ataupun Anggrek yang menambah warna warni indah dipandang mata. Dan itulah Indonesia, “Bhineka Tunggal Ika” saling melengkapi satu sama lainnya.

Artikel ini telah dibaca 289 kali

Baca Lainnya

3 Resep Cemilan Dari Tepung Terigu dan Telur

7 Juni 2023 - 06:25 WIB

Berwisata Sambil Belajar, Ini Dia 4 Destinasi Wisata Sejarah yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan di Maluku

9 Februari 2023 - 16:36 WIB

Kreatif! Kades Sumurugul Wanayasa Ajak Anak-Anak Ikut Lomba Lato-Lato

8 Januari 2023 - 19:59 WIB

Rekomendasi 8 Baju Gamis Terbaru Paling Keren

8 Agustus 2022 - 20:19 WIB

7 Gadget untuk Konten Creator Agar Content yang Dihasilkan Berkualitas

24 Februari 2022 - 09:56 WIB

Kampung Tajur Purwakarta: Destinasi Wisata Budaya Bernilai Edukasi

20 April 2021 - 10:15 WIB

Trending di Hiburan