Purwakarta Post – Jika ngabuburit biasanya dilakukan di taman lain halnya di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
Warga lebih memilih ngabuburit menunggu waktu buka puasa tiba di jalur perlintasan kereta api Stasiun Plered.
Tidak banyak yang dilakukan warga selama ngabuburit di sana selain jalan-jalan, duduk dengan alas seadanya atau berswafoto.
Tradisi ngabuburit ekstrim sambil berburu takjil ini sudah dilakukan warga sejak puluhan tahun lalu. Warga tidak khawatir akan keselamatan karena ada petugas memberikan peringatan ketika akan ada kereta melintas.
“Dari sejak saya kecil lokasi ini menjadi tempat ngabuburit sambil berburu takjil. Tidak takut karena kan dikasih tahu jika ada kereta mau melintas,” ujar salah seorang warga Handayani (43), Minggu 17 Maret 2024.
Warga lain, Sri juga mengaku hampir setiap sore ngabuburit ke stasion sembari berburu takjil bersama keluarga. “Di sini yah paling jalan-jalan, duduk menikmati pemandangan sekitar,” kata dia.
Saat ada kereta api melintas warga berhamburan beranjak dari jalur rel kereta api untuk menyelamatkan diri. Namun, setelah kereta api melintas warga kembali memadati jalur kereta api.
Petugas keamanan terlihat hilir mudik mengingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar jalur kereta api. Namun, warga tetap bertahan demi ngabuburit di stasiun kereta api.
“PT KAI Daop 2 Bandung mengimbau kepada masyarakat tidak melakukan kegiatan ngabuburit di Stasiun KA Plered karena kegiatan ini membahayakan keselamatan,” ujar Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi.
Selain berbahaya, Ayep juga menegaskan bahwa beraktivitas di perlintasan kereta melanggar peraturan UU perkeretaapian nomor 23 tahun 2007 pasal 181 ayat 1.