Purwakarta Post – Santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Alburhany, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta diasah keterampilannya melalui program santripreneur.
Salah satunya membuat furniture seperti kitchen set, backdrop tv, lemari, hiasan dinding dan interior rumah lain berbahan dasar kayu.
Ketua Koperasi Pondok Pesantren Miftahul Huda Alburhany, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, M Hilman Aziz Napis mengatakan, para santri tidak hanya paham soal agama, tetapi harus mengerti juga ilmu lain termasuk kewirausahaan.
Dengan begitu, kemandirian ekonomi akan tertanam ketika nanti sudah tidak menimba ilmu di pondok pesantren dan berada di tengah-tengah masyarakat.
“Jadi mereka diharapkan memiliki lapangan kerja sendiri ketika kembali ke kampung halamannya,” ujar dia, Minggu 17 Maret 2024.
Selain keterampilan, berwisausaha juga harus memiliki mental, pengetahuan dan modal agar usaha yang digeluti berkembang.
Hal-hal itu, kata dia juga diajarkan kepada para santri dari awal pertama membuka pembelajaran furniture sejak 2020 lalu.
“Para santri belajar membuat furniture selepas belajar agama, jadi tidak menganggu aktivitas pokok,” kata pria akrab disapa Kang Hilman itu.
Kang Hilman mengaku pemasaran memanfaatkan media sosial untuk memudahkan mendapatkan konsumen baik dalam maupun luar kota. “Dari Karawang bahkan Tangerang pernah pesan furniture kepada kami,” kata dia.
Selain furniture, lanjut dia, para santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Alburhany Plered ini juga ada yang diarahkan bertani tanam sayuran, padi juga ternak sapi.
“Sesuai keinginan mereka nanti kita arahkan. Para santri belajar berwisausaha usia-usia dewasa,” ujar Kang Hilman.
Adapun hasil daripada penjualan berwisausaha ini, untuk mengembangan pondok pesantren juga bekal santri.
Sementara itu, salah satu santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Alburhany, Kecamatan Plered, Budiyanto mengaku lebih tertarik mendalami furniture dibanding berwisausaha lain.
Selain pemasarannya lebih mudah juga ada tantangan sendiri, yakni perlu ketekunan untuk menghasilkan interior rumah menarik konsumen.
“Kalau sudah mengaji belajar membuat furniture bersama para alumni. Saya diajarkan tahap demi tahap membuat furniture,” ujar dia.