Purwakarta Post – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta mencatat ada 13 kecamatan di Purwakarta yang rawan mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono mengatakan meski rawan kekeringan hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan warga yang wilayahnya mengalami krisis air bersih.
Pihak DPKPB Kabupaten Purwakarta sendiri mempersilahkan kepada masyarakat untuk melakukan laporan cepat melalui media sosial maupun melalui surat resmi. Pastinya laporan kekeringan yang disampaikan harus merupakan laporan asli atau bukan bohong.
“Manfaatkan media sosial di bawah Pemkab Purwakarta, bisa melalui Bupati, Diskominfo ataupun meminta permohonan melalui surat ke kantor,” ujar Wibi ketika ditemui di Purwakarta. Selasa (9/7/2019).
Untuk menyiagakan akan kebutuhan air bersih, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak PDAM Purwakarta serta pihak lainnya. Dirinya pun akan melakukan sosialisasi ke wilayah yang masuk zona merah.
“Kita sosialisasi teknis permohonan hingga antisipasi bahaya kebakaran, untuk masyarakat yang membutuhkan air bersih kita siapkan juga karena kita sudah berkoordinasi dengan PDAM Purwakarta,” tuturnya.
Selain itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, telah menganggarkan anggaran sebesar Rp 350 juta ini terbagi di dua instansi. Yaitu, yang dikelola oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) sebesar Rp 150 juta. Selebihnya, yang Rp 200 juta dikelola di Bagian Kesra Setda Purwakarta.
“Kita sudah anggarkan setiap tahunnya bagian dari antisipasi bencana kekeringan,” kata Anne di Purwakarta.
Anne melanjutkan, bahwa air bersih sangatlah penting terutama, untuk kegiatan rumah tangga. Seperti, mandi, cuci dan kakus. Setiap musim kemarau, pemkab selalu menyiapkan air bersih untuk warga.
“Persilahkan buat laporan dan ajukan permohonan, karena kita sudah antisipasi dan pihak DPKB pun terus siaga,” ujarnya.