Menu

Mode Gelap

Purwakarta · 5 Feb 2018 13:54 WIB ·

Pesan Dedi Mulyadi untuk Pria Berambut Pirang Asal Wanayasa yang Histeris


 Pesan Dedi Mulyadi untuk Pria Berambut Pirang Asal Wanayasa yang Histeris Perbesar

PURWAKARTAPOST.CO.ID-Suara tangisan seketika pecah dari seorang pemuda asal Kampung Banyuwangi, Desa Babakan Kecamatan Wanayasa, Purwakarta. Pemuda tersebut bernama Jajat Supriatna (23), buruh ternak milik panggede (orang kaya) di wilayah tersebut.

Tangisan itu pecah lantaran Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberikan pesan kepadanya. Pesan itu berisi keharusan pria berambut pirang itu untuk berbakti kepada Ibundanya, Sarimanah (55).

“Kamu harus sayang kepada Ibu, rawat beliau, karena beliaulah kamu bisa tumbuh dewasa,” kata Dedi memberi pesan.

Baik Jajat maupun Sarimanah mendapatkan kesempatan untuk naik ke atas panggung paturay tineung, Minggu (4/2/2018) malam. Acara tersebut digelar atas inisiatif warga dan berlangsung di lapangan desa setempat.

Awal mula, Dedi memanggil Sarimanah terlebih dahulu untuk naik ke atas pentas. Perempuan beranak dua itu kemudian menceritakan bahwa ia memiliki seorang anak yang berprofesi sebagai buruh ternak. Penghasilan anaknya diketahui sebesar Rp20 ribu per hari.

“Sehari-hari pelihara 9 domba dan 3 ekor sapi, punya penghasilan Rp20 ribu,” ungkap Sang Ibu.

Merasa penasaran dengan sosok anak tersebut, Dedi kemudian memanggilnya untuk menemani ibundanya di atas pentas. Rambut dengan warna mencolok milik Jajat menarik perhatian Dedi Mulyadi.

“Nah, ini bagus, penampilan anak punk tapi gak malu menggembala kambing,” kata Dedi.

Menurut Dedi, Jajat dapat menjadi contoh bagi generasi zaman now. Kata dia, penampilan seseorang tidak dapat digunakan sebagai penilaian karakter dari orang tersebut. Hal inilah yang berlaku bagi Jajat.

“Jangan pernah menilai seseorang dari penampilan. Lihat Jajat, penampilan zaman now tapi masih mau menggembala domba,” ujarnya.

Kerja keras Jajat selama ini ternyata membuahkan apresiasi dari Dedi Mulyadi. Ia diberi modal sebesar Rp10 Juta agar dapat beternak sendiri.

“Hari ini kamu masih menjadi buruh ternak. Besok, kamu harus menjadi tuan ternak. Berapapun penghasilan yang kamu peroleh, kamu wajib sisihkan untuk orang tuamu,” pungkasnya.

Wejangan itu membuat Jajat terus menangis sampai menuruni tangga kecil untuk turun dari pentas.

Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Jalan Penghubung dan 4 Rumah Warga Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Panyindangan Sukatani Purwakarta 

25 April 2024 - 19:27 WIB

Yuk Catat Meter Listrik Secara Mandiri Lewat Fitur SWACAM Di Apliksasi New PLN Mobile

25 April 2024 - 13:30 WIB

Dihari Pertama Pendaftaran PPK Untuk Pilkada 2024, KPU Purwakarta Catat 152 Orang Sudah Daftar

23 April 2024 - 20:19 WIB

PLN Operasikan SPKLU Khusus Angkot Listrik di Kota Bogor

19 April 2024 - 15:32 WIB

KPU Purwakarta Segera Buka Rekrutmen PPK dan PPS

18 April 2024 - 15:37 WIB

Cikao Park Purwakarta Diserbu Wisatawan di Libur Lebaran, Pengelola Tingkatkan Keamanan

13 April 2024 - 16:39 WIB

Trending di Purwakarta