PURWAKARTAPOST.CO.ID-Festival Seni Bela Diri Dunia telah selesai digelar. Festival yang baru pertama kali digelar di Indonesia bahkan Asia Tenggara ini menyisakan decak kagum baik dari pengisi acara maupun dari pengunjung yang hadir dengan rela berdesakan dari mulai pintu masuk lokasi yakni Taman Sri Baduga Purwakarta. Menurut data dari Bidang Pariwisata Purwakarta, tidak kurang dari 20.000 orang turut menyaksikan pagelaran kolosal kolaborasi kesenian dan bela diri ini.
Sejak sore hari sekira Jam 18.00 WIB para pengunjung dari berbagai wilayah di Jawa Barat dan Jakarta mulai memadati pintu masuk lokasi acara dengan berbaris rapi dalam jalur yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara.
Salah satunya adalah Rina (21), gadis asal Jakarta ini sengaja datang bersama keluarga dan temannya. Dia sengaja datang secara khusus untuk melihat performance dari Iko Uwais dan Capoeira dari Brazil. Bahkan dirinya menuturkan sudah sejak hari Jum’at (1/4) berada di Purwakarta dengan menyewa hotel yang juga menjadi tempat para pengisi acara menginap.
“Sengaja bawa rombongan, pengen banget lihat Bang Iko tampil terus ingin lihat Capoeira juga,” tuturnya, Sabtu (2/4/2016).
Bukan hanya Rina, Julia (20) gadis asal Bandung Jawa Barat ini mengatakan sangat antusias menyaksikan pertunjukan dari para Maestro bela diri dunia.
“Barusan lihat Taekwondo, Karate dan Kung Fu. Keren jadi dapat ilmu,” katanya singkat.
Saat ditemui dilokasi acara Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa dirinya merasa puas karena pagelaran ini mampu menghibur sekaligus mendidik pengunjung yang turut menyaksikan.
“Alhamdulillah tujuan kami tercapai. Selama ini citra bela diri itu kan keras dan seolah-olah hanya digunakan untuk berkelahi saja. Kami berhasil membuktikan bahwa bela diri adalah sebuah maha karya seni yang penuh keindahan,” kata Bupati yang selalu memakai iket khas Sunda ini.
Mengakomodir pengunjung yang tidak dapat memasuki area dalam Taman Sri Baduga, pihak panitia penyelenggara menyediakan Big Screen untuk pengunjung yang berada di area luar agar dapat melihat jalannya pertunjukan. Acara yang diawali oleh kolaborasi Paguran Panglipur dari Garut dan Padepokan Tari Suci ini ditutup oleh penampilan Taekwondo dari Korea Selatan.