PURWAKARTAPOST.CO.ID – Jalan alteri Purwakarta – Bandung perlu perbaikan. Menyusul sering dilalui truk bermuatan berat setelah adanya pengalihan jalur tol Cipularang ke jalur arteri Purwakarta yang sudah berjalan hampir dua bulan.
Selain Jembatan Cilampahan (Ciganea) di Desa Mekargalih Kecamatan Jatiluhur. Kerusakan yang cukup serius juga terjadi di Jembatan Cilalawi di Desa Cilalawi Kecamatan Sukatani.
Dari pantauan dilapangan, sejumlah warga Desa Cilalawi terlihat sedang melakukan penambalan badan jalan di sekitar jembatan dengan bahan dan peralatan seadanya.
“Kita sengaja menambal jembatan dengan alat seadanya, karena jika tidak dilakukan perbaikan takutnya rusaknya makin parah,” kata Hendra (32) salah satu warga setempat, Kamis (2/2). Kemarin.
Di tempat lain, terlihat badan jalan sekitar Jembatan Cilampahan Ciganea sudah dipenuhi lubang lebar. Beberapa aspal jalan bergelombang dan mengelupas. Informasi yang dihimpun, kondisi badan jalan jembatan sejak pengalihan kendaraan berat di Tol Cipularang di GT Jatiluhur dan Cikamuning.
“Ini rusaknya sejak banyak kendaraan berat lewat sini saja,” ujar Ending (46) warga setempat,”ujarnya.
Ending dan lima rekannya yang juga warga setempat sejak sepekan terakhir menghimpun dana alias ngencleng dari para pengendara yang melintas. Uang yang didapat dibelikan material pasir untuk menambal.
“Kemarin sempat di aspal sama Dinas Bina Marga tapi aspalnya kembali mengelupas dan kembali berlubang,” ujar dia.
Ia dan rekan-rekannya mengkhawatirkan jembatan tersebut amblas mengingat setiap hari selama 24 jam jembatan dilalui kendaraan berat berbagai jenis. Ditambah lagi, kekhawatiran terjadi kecelakaan lalu lintas bagi pengendara roda dua.
“Takutnya amblas, dulu sebelum ada pengalihan jembatannya mulus-mulus saja. Lalu kami juga khawatir kalau jalan bolong pas malam pengendara roda dua jatuh disini,” ujar Maman (46), warga lainnya.
Terpisah, Kepala Dinas Bina Marga Purwakarta Budi Supriyadi menambahkan jembatan dan jalan tersebut berstatus jalan nasional. Ia sudah mengintruksikan stafnya untuk meninjau kerusakan jembatan.
“Sudah dicek dan kami sudah laporkan ke Balai Jalan Nasional untuk ditindaklanjuti, biar dari mereka yang ngecek kondisi jembatan seperti apa karena status jalan itu jalan nasional,” ujar Budi.
Budi tidak memungkiri kerusakan jembatan karena tingginya volume kendaraan berat yang melintasi jalur lama Purwakarta. Pemkab Purwakarta juga khawatir jembatan amblas.
