PURWAKARTAPOST.CO.ID-Pemerintah Kabupaten Purwakarta menggelar fashion show pakaian khas Sunda dengan mengangkat tema “Samping Jangkung Gelung Jucung; Cermin Keadaban Wanita Sunda” yang digelar Sabtu, (26/12/2015) malam di Jalan KK Singawinata.
Fashion show pakaian khas Sunda yang diperagakan oleh model cantik berkebaya menjadi ikon karakter peradaban masyarakat Sunda. Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan fashion menjadi salah satu produk peradaban yang menjadi identitas seseorang. Apa yang dikenakan masyarakat menjadi identitas kebudayaan dan asal seseorang.
“Salah satu karakter peradaban adalah Fashion, busana menjadi identitas manusia sehingga dari busana kita dapat mengidentifikasi dari mana seseorang berasal,” beber Dedi, seperti ditulis dari fanpage facebooknya, Minggu (27/12/2015).
Dedi mengatakan ada beberapa ciri seorang wanita Sunda saat memakai pakian khas yaitu mengenakan samping jangkung yang dipakai di atas mata kaki. Karenanya tidak jarang saat wanita memakai pakaian khas Sunda akan terlihat elegan namun tetap feminin. Selain sebagai simbol fashion feminin samping jangkung juga menjadi bahasa nonverbal kesantunan.
“Samping jangkung adalah pakaian khas wanita sunda, ia dipakai diatas mata kaki selain agar tampil elegan untuk menunjukan karakter feminim seorang wanita, samping jangkung juga merupakan ciri keadaban wanita Sunda,” jelasnya.
Ciri lain pakaian wanit Sunda menurut Dedi ialah penataan rambut yang terlihat anggun karena tertata rapi menyimpul ke atas. Sehingga akan nampak rapi dan tentunya menarik dipandang. Model penataan rambut itu sangat feminin dan memiliki identitas keperempuan.
“Gelung jucung sebuah tata rambut yang dibuat simpul tertentu diatas kepala, tidak “ngawigwig” (terurai),” tulisnya.