PURWAKARTAPOST.CO.ID – Harga beras di pasaran diprediksi akan terus naik. Para pedagang beras pun mengaku kesulitan mendapatkan stok beras dari petani.
Berdasarkan pantauan. hingga hari ini harga beras eceran kualitas rendah saat ini telah mencapai Rp 9.000 per liternya. Bahkan, untuk beras jenis kualitas tinggi harganya bisa mencapai Rp 9.500 perliter.
Salah satu pemilik kios beras di Pasar Anyar Citeko, Cecep (43), menjelaskan, tingginya harga beras itu disebabkan oleh habisnya masa panen 2017. Sedangkan masa panen 2018, diperkirakan baru akan terjadi pada Februari 2018 mendatang.
“Para petani di sejumlah daerah saat ini baru memulai masa tanam padi, Karena itu, hingga masa panen raya mendatang, harga beras diprediksi akan terus naik,” kata Cecep kepada awak media, saat ditemui dilapak jualan, Senin (18/12/2017).
Meski demikian, Cecep mengaku naiknya harga beras tidak mempengaruhi terhadap penjualan, bahkan hingga saat ini dirinya terus berupaya mencari stok beras untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
“konsumen tetap ramai meski harga beras terus naik, alhamdulillah untuk seminggu kedepan saya rasa aman,” ujarnya.
Tak hanya harga beras, komoditas daging ayam di pasar tradisional Kabupaten Purwakarta pun mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Besaran peningkatan seharga Rp 7.000 per kilogram dibandingkan sebelumnya.
“Sejak dua hari terakhir ini harga daging ayam memang naik harganya,” ujar H Ayong (55) salah seorang pedagang daging ayam dipasar itu.
Awalnya harga daging ayam hanya berkisar Rp 28 ribu per kilogram. Saat ini kata dia, harga daging ayam naik menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Diperkirakan harga daging ini akan terus mengalami kenaikan hingga tahun baru mendatang. Kenaikan harga daging tersebut memang biasa terjadi menjelang tahun baru. Bahkan pada momen menjelang tahun baru satu tahun lalu, harga daging ayam menembus Rp 40 ribu per kilogram.
“Harga daging naik karena harga dari penyuplai barang juga naik sehingga kami terpaksa menaikan harga eceran,” kata dia.
Meksi demikian, lanjut dia, harga belum berpengaruh pada omzet penjualan. “masih banyak warga yang membutuhkan daging. Sebabnya, saat ini warga di sejumlah wilayah yang masih marak memperingati maulid Nabi Muhammad,” pungkasnya.