Menu

Mode Gelap

Purwakarta · 11 Mei 2016 16:36 WIB ·

9 Kali Lamar Kerja Tak Keterima, Warga Bunder Demo PT Metro Purwakarta


 9 Kali Lamar Kerja Tak Keterima, Warga Bunder Demo PT Metro Purwakarta Perbesar

PURWAKARTAPOST.CO.ID-Warga dan aparatur Desa Bunder Kecamatan Jatiluhur akhirnya turun ke jalan menuntut manajer PT Metro Pearl Indonesia mundur, Rabu (11/5/2016).

Tuntutan warga meminta manajer PT Metro mundur menyusul diskriminasi penerimaan tenaga kerja lokal oleh pihak perusahaan. Selama ini warga menuding perusahaan mendahulukan tenaga kerja luar daerah ketimbang warga desa setempat.

Dase (64) warga setempat menuding perusahaan tidak peduli warga sekitar pabrik lebih khusus warga Desa Bunder. Karenanya dia dan warga lain demo dan meminta pergantian manajer baru.

“Oknum manajemen bertindak diskriminatif, terutama terhadap warga setempat yang melamar,” tutur Dase kepada media.

Dia menceritakan seorang warga Bunder harus melamar 9 kali dan ikut tes tapi tak kunjung diterima. Padahal warga itu adalah masyarakat lingkungan pabrik yang mestinya diprioritaskan.

“Mereka lebih memprioritaskan pelamar dari luar, bahkan sampai ada warga setempat sudah sembilan kali melamar dan ditesting. Tapi tidak diterima,” paparnya.

PT Metro yang diketahui mempekerjakan 4000 an karyawan hanya15 persen saja warga setempat, selebihnya warga luar daerah. Warga mencurigai perusahaan berlaku diskriminatif terhadap warga lokal.

“Jumlah warga setempat yang bekerja paling hanya 15 persen saja,” ungkapnya.

Dase mengulas bagaimana manajer PT Metro berinisial “M” mengaku bosan menerima warga lokal. Tanpa ada alasan jelas sang manajer juga kerap berperilaku tidak sopan kepada warga setempat.

“Dia mengatakan sudah bosan menerima warga Bunder, bekerja di metro, dan sikap-sikap lain yang dinilai tidak pantas dilakukan manajemen, apalagi kepada warga setempat,” paparnya.

Ketua Karang Taruna Desa Bunder, Andaru Sakti Prayoga mengatakan catatan penting aturan rekrutmen tenaga kerja. Dimana perusahaan harus memprioritaskan warga setempat ketimbang warga luar desa apalagi luar kabupaten.

“Otonomi daerah mengisyaratkan, perusahaan yang berdiri di suatu daerah harus memprioritaskan warga setempat sebagai tenaga kerja,” pungkasnya.

Saat coba dikonfirmasi PT Metro sendiri tidak menghiraukan demo warga. Bahkan enggan berkomentar kepada media saat dimintai keterangan pemberitaan.

Artikel ini telah dibaca 117 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Puluhan Warga Diduga Keracunan Usai Santap Makanan Hajatan di Pasirmunjul Purwakarta

6 Mei 2024 - 02:05 WIB

Pendaftaran PPS di Purwakarta Mulai Dibuka Besok, KPU : Kami Akan Rekrut 576 Orang

1 Mei 2024 - 12:31 WIB

Jalan Penghubung dan 4 Rumah Warga Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Panyindangan Sukatani Purwakarta 

25 April 2024 - 19:27 WIB

Yuk Catat Meter Listrik Secara Mandiri Lewat Fitur SWACAM Di Apliksasi New PLN Mobile

25 April 2024 - 13:30 WIB

Dihari Pertama Pendaftaran PPK Untuk Pilkada 2024, KPU Purwakarta Catat 152 Orang Sudah Daftar

23 April 2024 - 20:19 WIB

PLN Operasikan SPKLU Khusus Angkot Listrik di Kota Bogor

19 April 2024 - 15:32 WIB

Trending di Purwakarta