PURWAKARTAPOST.CO.ID-Menjelang peringatan Hari Pahlawan Nasional pada 10 November, organisasi kepemudaan Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor (Ansor) Jawa Barat mendorong mantan Presiden RI ke-4 KH Abdurahman Wahid menjadi pahlawan nasional.
Dukungan ini sebagai upaya penguatan penghormatan negara kepada almarhum KH Abdurahman Wahid atau Gusdur yang telah melenjutkan dasar sikap toleransi umat beragama.
Ketua PW Ansor Jawa Barat, Deni Ahmad Haidar mengatakan penetapan Gusdur sebagai pahlawan nasional oleh negara sangat penting.
“Dinobatkannya Gusdur menjadi sebuah keharusan karena jasa-jasanya begitu besar terhadap negeri ini,” ujarnya, Rabu (9/11/2016).
Utamanya jasa almarhum menjaga keragaman dalam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Berbagai kebijakan politiknya, baik di dalam maupun luar negeri, Gus Dur sangat berjasa terhadap pencegahan disintegrasi bangsa,” tuturnya.
Gusdur yang merupakan cucu dari pendiri organisasi Ilsam, Nahdlatul Ulama (NU), Haratussyekh Hasyim Asy’ary telah menerapkan dasar kehidupan rukun beragama dan sikap toleransi.
“Kita sebagai anak bangsa, penerus perjuangan beliau, merasa berkewajiban untuk memberikan penghormatan dan penghargaan kepadanya sehingga mendapatkan gelar pahlawan nasional,” jelasnya.
Dorongan agar Gusdur menjadi pahlawan nasional tidak saja datang dari organisasi di bawah naungan NU, publik pun mendorong agar Gusdur ditetapkan menjadi pahlawan nasional. Tentu dengan pertimbangan jasa Gusdur semasa memimpin Indonesia dan semasa hidupnya. Media sosial Twitter, Facebook dan Instagram ramai dengan tagar #GusDurPahlawanNasional #RinduGusDur, dan #HariPahlawan.