PURWAKARTAPOST.CO.ID-Islam Nusantara yang menjadi salah satu penguat identitas ke-Islaman Indonesia tidak terlepas dari budaya masyarakat nusantara tempo dulu. Bagiamana dulu Wali Songo menyebarkan Islam dalam bingkai budaya yang mudah diterima dan menyejukan.
Konsep Islam Nusantara yang menjadi cirri khas Islam sebagian besar masyarakat Indonesia telah menjadi perhatian penting Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Islam rahmatan lil alamin, Islam yang menyejukan adalah wajah dari Islam Nusantara yang ada di tubuh NU. Islam yang tidak meninggalkan identitas budaya pemeluknya menjadi alasan bagi Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi untuk memilih NU sebagai jalan.
“Enaknya di NU itu saya bisa belajar Islam secara menyeluruh tanpa harus meninggalkan identitas saya sebagai orang Sunda,” tutur Bupati Dedi saat mengisi acara Seminar Nasional Sarung Nusantara di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (6/4/2017).
Makanya kemudian Dedi memilih konsepsi surga dan cara meraih keberkahan dan rahmat Allah melalui NU. Islam NU yang lebih menyejukan dan diterima masyarakat Indonesia adalah wujud rahmat.
“Saya memilih surganya NU, ringan tidak berat,” timpal Bupati Dedi yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi PCNU Purwakarta.
Acara Seminar Nasional Sarung Nusantara kali tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Takmir Masjid (LTM) PBNU. Selain Dedi Mulyadi acara tersebut juga diisi oleh Kiyai Agus Sunyoto dan Proresor Imam Suprayogo, serta Kiyai Abdul Manan yang secara simbolis menyematkan sarung nusantara kepada Dedi Mulyadi.