Menu

Mode Gelap

News · 12 Apr 2018 23:41 WIB ·

Ayat-ayat Merdu Sang Guru Ngaji Asal Rancabango


 Ayat-ayat Merdu Sang Guru Ngaji Asal Rancabango Perbesar

PURWAKARTAPOST.CO.ID-Lilis Siti Komalasari (60), merupakan seorang guru ngaji dari Kabupaten Garut. Rumahnya beralamat di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut Jawa Barat.

Rumah itu sebenarnya lebih layak disebut gubuk. Pasalnya, bangunan yang berdiri di atas tanah 2×3 meter itu hanya berdinding bilik bambu. Tidak ada peralatan rumah tangga yang tampak di dalamnya.

Lampu templok digunakan oleh Lilis untuk melihat barisan huruf hijaiyah dalam Al Qur’an saat malam hari. Dia rutin bertadarrus usai menjalankan shalat lima waktu. Mata kanannya yang sudah tidak mampu melihat tidak menjadikan dia abai terhadap kewajiban.

Kondisi tubuh guru ngaji kampung itu memang berada dalam keadaan kurang sempurna. Bukan hanya mata, kedua kakinya tidak mampu digunakan untuk berjalan, bahkan untuk sekedar berdiri pun sulit.

Lusuh pakaian Lilis terlihat menambah pilu kondisi wanita yang pernah 4 tahun mengenyam pengajaran di sebuah pesantren itu.

Neng Sari, begitu Lilis disapa. Sebuah sapaan setara Ceng untuk laki-laki. Sapaan tersebut digunakan oleh masyarakat Garut untuk menghormati seseorang yang dinilai memiliki pemahaman mumpuni dalam Agama Islam.

Mengajar ngaji menjadi aktivitas pengusir sepi setiap hari. Neng Sari biasa digendong oleh salah seorang warga setempat untuk bisa sampai ke tempat pengajaran. Biasanya, masjid atau majelis taklim.

“Ini rumah kakak saya sebenarnya. Sejak 6 tahun lalu numpang tinggal di sini. Kalau sore, ada yang jemput. Saya dibopong untuk mengajar anak-anak ngaji Al Qur’an, Barzanji dan Kitab Safinah. Kalau tidak ada yang jemput, saya merangkak sendirian,” kata Neng Sari, Kamis (12/4/2018).

Alunan ayat suci Al Qur’an dari lisan Neng Sari memang merdu. Kemerduan itu sudah dibuktikan oleh calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Tajwid dan irama tilawahnya sangat terasa. Kepiawaian ini tengah dia wariskan kepada anak-anak di desanya.

Angkat Taraf Hidup Guru Ngaji 

Menurut Dedi Mulyadi, sosok seperti Lilis harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Program pendalaman kitab kuning sudah masuk ke dalam rencana kerja Dedi Mulyadi di Jawa Barat. Kesuksesan program ini telah terbukti dia jalankan di Purwakarta.

“Anak-anak muslim di Jawa Barat nanti diajarkan mendalami kitab kuning. Ini seperti yang Ibu Lilis lakukan di sini. Kitabnya juga Safinah karena masih tahap dasar,” katanya.

Seluruh sekolah di Jawa Barat menurut Dedi, nantinya membutuhkan sosok seperti Lilis. Yakni mereka yang mampu memberikan pengajaran kitab kuning kepada pelajar.

Kalangan pesantren, kata dia, akan menjadi pusat kaderisasi guru ngaji dalam rangka suksesi program tersebut.

“Guru ngajinya digaji oleh pemerintah. Spirit Ibu Lilis harus menggema di Jawa Barat. Generasi kita harus menjadi generasi cinta tanah air dalam religiusitas,” pungkasnya

Artikel ini telah dibaca 46 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Dukung Pembangunan Kawasan Industri JISC Purwakarta, PLN Purwakarta Realisasikan Pasang Baru 53.000 VA

25 April 2024 - 13:24 WIB

PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan Untuk Pengembangan Voli di Tanah Air

23 April 2024 - 20:04 WIB

Mampir ke PLN Pamanukan, Pemudik Asal Jakarta Ini Ceritakan Perjalanan 400 Km Naik Motor Listrik

23 April 2024 - 12:35 WIB

Dirut PLN Lakukan Inspeksi SPKLU Jalur Mudik, Pastikan 1.299 Unit Se-Indonesia Siaga Layani Pengguna Mobil Listrik

8 April 2024 - 20:48 WIB

Terlibat Tawuran, Puluhan Anggota Geng Motor di Subang Diamankan Polisi

8 April 2024 - 02:36 WIB

Dianggap Menganggu Lalin, Polsek Pusakanagara Polres Subang Terpaksa Bubarkan Aktivitas Penyapu Koin di Jalur Pantura

8 April 2024 - 02:26 WIB

Trending di Regional