PURWAKARTAPOST.CO.ID-Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mendapat permintaan dari 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kota Marawi Filipina untuk dievakuasi.
Permintaan evakuasi ke-16 WNI ini menyusul Pemerintah Filipina menetapkan darurat militer Kota Marawi.
“Kita sudah menerima permintaan dari 16 WNI itu agar mereka dibantu evakuasi,” ujar Retno sepert dikutip dari laman Setkab RI, Selasa (30/5/2017).
Hanya saja hingga berita ini ditulis pihak Indonesia belum dapat melakukan evakuasi terlebih masih berlangsung operasi militer. Sehingga belum ada pergerakan ke lokasi dimana 16 WNI berada.
“Sehingga tidak mungkin ada pergerakan apapun,” ujarnya.
Mayoritas WNI yang terjebak di Kota Marawi adalah jamaah tabligh yang sedang melakukan khuruj. Ke-16 WNI tersebut berada di salah satu mesjid Kota Marawi.
Belum ada laporan WNI menjadi korban konflik kelompok bersenjata ISIS dengan tentara Filipina. Melalui KJRI Davao City ke-16 WNI tersebut terkumpul dalam dua kelomok yaitu, 10 orang dan 6 orang. Soal sekenarion evakuasi Retno belum dapat merinci, pastinya kondisi Kota Marawi dalam kedaan darurat.
“Setelah itu baru kita bicara bagaimana dan bagaimananya, itu biasanya kita tidak hanya terpaku pada satu scenario,” kata Retno.