PURWAKARTAPOST.CO.ID – Komite Independen Pemantau Pemilu Daerah (KIPPDA), mensinyalir bakal terjadi rebutan pengaruh dari para kandidat calon Bupati Purwakarta dalam Pilkades serentak di delapan desa di Kabupaten Purwakarta yang digelar akhir tahun ini.
“Setiap kandidat bupati tentunya sudah memahami bahwa pesta demokrasi di tingkat desa ini sebagai lahan investasi politik. Tidak mungkin gelaran Pilkades dilewatkan begitu saja. Mereka akan berusaha keras menjalin komitmen dengan calon kades agar pundi-pundi suara yang didapat bisa digunakan saat Pilkada 2018 mendatang, “ungkap Ketua KIPPDA Purwakarta Hikmat Ibnu Aril.
Boleh jadi, kandidat calon bupati itu bermain di dua atau tiga kaki. Artinya, mereka mendorong semua calon kades untuk bersaing mendapatkan suara dari warga. Harapannya, semua suara yang didapat masing-masing calon kades akan tetap mendukungnya saat Pilkada Purwakarta.
Menurutnya, peluang kandidat calon bupati untuk memainkan ritme politik di desa sangatlah besar. Terutama dari figur-figur yang selama ini berasal dari birokrat atau petahana. Karena mereka sudah membangun jaringan secara struktural hingga ke tingkat desa sudah sejak lama.
“Yang jadi persoalan ketika masing-masing kandidat bersaing ketat untuk berinvestasi politik dalam pilkades serentak, mereka menggunakan cara-cara yang tak elok. Tentu saja, kami akan ikut mengawasi pilkades, agar bisa meminimalisir pelanggaran, “tegas Aril.
Di bagian lain, salah seorang kepala desa mengaku sudah sering para kandidat calon bupati melakukan pendekatan kepadanya. Meskipun pendekatan yang dilakukan tersebut masih sebatas komunikasi biasa, namun sudah muncul gelagat akan ikut memainkan perannya dalam pilkades. “Sudah ada yang datang dan berkomunikasi soal pilkades, ”ujar salah seorang kepala desa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Purwakarta M. Rifai menyebutkan, persiapan-persiapan pilkades serentak sudah dilakukan termasuk alokasi anggaran yang diperlukan. “Anggarannya sekitar Rp20.000 untuk setiap hak pilih. Tapi saat ini belum masuk ke dalam tahapan pilkades yang rencananya digelar Desember 2017,”ujar Rifai.