PURWAKARTAPOST.CO.ID-Seorang pengemudi GrabCar asal Jakarta saat mengemudikan mobil bercerita kepada penumpang yang tidak lain teman dekatnya. Saat musim mudik Lebaran 2017 dia sengaja tidak mengambil mudik lantaran ingin mengejar target bonus sekaligus tunjangan hari raya (THR) dari manajemen GrabCar.
Pengemudi GrabCar satu sama lain aktif berkomunikasi lewat jejaring grup WhatsApp. Malam hari sebelum melakukan aksi unjuk rasa di kantor Grab Indonesia, mereka sudah merasa khawatir akun mereka bakal disuspend. Pasalnya selain akan merugikan secara materil dari saldo akun yang tersuspend mereka pun rugi dari sisi waktu.
Selama musim mudik Lebaran 2017 banyak pengemudi GrabCar memilih tidak mudik dan mengejar target mengantar lebih banyak penumpang. Banyak dari mereka mendapat order di musim libur Lebaran 2017 dan secara otomatis saldo pun bertambah. Tidak saja saldo pengemudi pun dijanjikan bonus THR Rp11 juta.
“Kita khawatir sudah banyak dapat order pas di akhir akunnya disuspend, soalnya beberapa teman saya seperti itu,” kata pengemudi GrabCar yang enggan menyebut namanya, Selasa (27/6/2017) dini hari.
Bukannya dapat bonus THR pengemudi malah mendapat kabar buruk akun mereka disuspend. Otomatis saldo mereka yang sudah terkumpul tidak dapat dicairkan. Lebih parahnya lagi tidak ada penjelasan dari pihak manajemen GrabCar makanya kemudian Selasa pagi mereka melakukan aksi demonstrasi di kantor Grab Indonesia di Maspion Plaza, Pademangan Jakarta Utara.
Janji bonus THR pun melayang seiring akun mereka disuspend tanpa sebab. Kondisi ini tentu merugikan bagi pengemudi GrabCar terlebih mereka yang sudah rela meninggalkan mudik demi mendapat bonus. Alih-alih bonus yang terjadi justru akun mereka diputus sebagai mitra oleh pihak GrabCar.