PURWAKARTAPOST.CO.ID – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengajak seluruh warga khususnya Ulama dan Santri untuk menangkal sekaligus tidak terjebak dengan berita hoaks atau kampanye hitam menjelang Pilpres 2019 mendatang.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW serta Halaqoh Ulama se-Jawa & Doa untuk Palestina di Pesantren Al-Muhajirin Kampus 1, Jalan Veteran, Kabupaten Purwakarta, Minggu (25/11/2018).
“Saat ini, banyak sekali isu, hoaks dan kampanye hitam yang menyerang Presiden Jokowi. Kami berharap, ulama dan para santri menjadi penyeimbang dalam kondisi politik yang saat kian memanas,” ujar dia.
Ia menganggap serangan terhadap Presiden Jokowi yang juga Capres nomor urut 01 itu sudah sangat luar biasa. Salah satu contohnya soal isu mengenai adanya 10 juta tenaga kerja asing asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia dan juga isu yang menyebut bahwa Jokowi adalah PKI.
Dia melihat, apabila isu liar seperti itu terus dibiarkan, akan menjadi gorengan bagi lawan politik Jokowi. Untuk itu dirinya meminta kepada ulama dan para santri untuk tidak terjebak dalam situasi seperti itu.
“Ulama dan santri harus menjadi penyeimbang dari pemberitaan-pemberitaan negatif,” kata dia.
Dia menambahkan, salah satu upaya untuk meredam isu yang digoreng tersebut bisa dengan menyuarakan prestasi selama kepemimpinan Presiden Jokowi. Salah satunya, tentang keberhasilan pembangunan infrastruktur.
“Terbukti saat ini pembangunan infrastruktur tidak hanya tersentral di satu wilayah saja. Tapi, juga hampir merata di seluruh daerah di Nusantara. Seperti, di Jawa, Sumatera atau Bali,” ucapnya.
Bahkan, saat ini menurutnya pembangunan telah merata mulai dari kota hingga pelosok desa. Termasuk, wilayah Indonesia timur.
“Pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari peradaban. Presiden kita ingin infrastruktur terkoneksi mulai dari darat, laut hingga udara,” ujar dia.
Dengan konektivitas tersebut, Moeldoko yakin akulturasi budaya, sosial serta ekonomi rakyat bisa meningkat. Sehingga, kesejahteraan warga Indonesia juga mengalami perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Apalagi menurutnya, mulai tahun depan fokus pembangunan akan juga mengarah pada peningkatan kualitas SDM. Supaya, terjadi pergerakan di sektor pendidikan. Salah satunya, di lingkungan pondok pesantren.
“Kedepan, tidak menutup kemungkinan para santri akan menguasi beberapa sektor ekonomi di Indonesia. Kondisi ini jelas harus didorong oleh pemerintah. Serta, mendapat dukungan dari masyarakat luas. Termasuk, keluarga besar pondok pesantren,” pungkasnya.