PURWAKARTAPOST.CO.ID-Pemerintah Republik Indonesia melalui laman Sekretarian Kabinet merilis data capaian kerja nyata dua tahun kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla.
Dihimpun Purwakarta Post melalui laman resmi Sekretariat Kabinet RI pada Minggu (23/10/2016) malam, pemerintah merilis data dan infografik capain kinerja pemerintahan pada halaman kerjanyata.id.
Ada lima indikator penting kerja nyata dua tahun kepemimpinan Jokowi-JK dinilai berhasil. Lima indikator itu yakni, jumlah penduduk miskin, angka ketimpangan, jumlah pengangguran, pertumbuhan ekonomi dan data inflasi.
1. Jumlah Penduduk Miskin
Berdasarkan data tunggal terhitung sejak Maret 2015 jumlah penduduk miskin Indonesia tercatat sebesar 11,2 persen atau setara 28,51 juta jiwa. Pada tahun 2016 jumlah penduduk miskin Indonesia menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 10,86 persen atau menjadi 28,01 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia.
2. Tingkat Ketimpangan
Tingkat ketimpangan antara penduduk berpenghasilan tinggi dan paling rendah atau penduduk kaya dan miskin mengalami penurunan berdasarkan indeks Rasio Gini. Penurunan terjadi dalam indeks 0,408 pada Maret 2015 turun menjadi 0,397 pada Maret 2016.
3. Jumlah Pengangguran
Dibandingkan tahun lalu tepat di bulan Februari 2015 jumlah penduduk pengangguran Indonesia sebesar 5,81 persen atau 7,45 juta orang penduduk mengalami penurunan pada bulan Februari 2016 menjadi 5,5 persen atau sama dengan 7,02 juta orang.
4. Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia tercatat sebagai negar dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kawasan Indonesia Timur penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada semester I tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,04 persen jauh lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan ekonomi global yang hanya 2,5 persen.
5. Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi dipengaruhi oleh daya beli masyarakat Indonesia akan kebutuhan. Tingkat inflasi pada tahun berjalan dan tingkat inflasi setiap tahun. Inflasi pada tahun berjalan sejak bulan Desember 2015 hingga bulan September 2016 tercatat penurunan dari 3,35 persen menjadi 1,97 persen. Sedangkan pada catatan tingkat inflasi tahunan pada bulan Desember 2015 hingga bulan September 2016 turun dari 3,35 persen menjadi 3,07 persen.