PURWAKARTAPOST.CO.ID-Sekretaris Desa Pasanggrahan Kecamatan Bojong, Purwakarta mengaku khawatir jalannya Konferensi Desa Dunia atau World Village Conference 2016 terganggu karena hujan.
Syarif Firdaus, Sekretaris Desa Pasanggrahan mengatakan selama konferensi digelar aktifitas peserta banyak dilangsungkan di luar ruangan. Semisal melakukan tracking, menumbuk padi, hingga membajak sawah akan terganggu saat hujan turun. Karenanya dia mengaku khawatir kegiatan tersebut terganggu.
“Persiapan sudah siap untuk rumah yang akan ditempati 29 rumah sudah siap, dengan pa Camat sudah mendapat arahan tinggal menunggu tamu datang. Mudah-mudahan cuaca bagus tak hujan,” harapnya, Senin (23/5/2016).
Beberapa kegiatan yang akan diikuti peserta pada Konferensi Desa Dunia yang digelar selam tiga hari ini sangat padat. Yaitu melakukan tracking, menumbuk padi, mengunjungi pengrajin anyaman bambu dan membajak sawah.
“Dimulai dengan melewati kebun dan sawah warga, melihat gula aren, tutunggulan lokasinya disini (lapangan kampung), anyaman di pendopo, bajak sawah di dekat curug Panembahan,” katanya.
Selain mengikuti rangkaian kegiatan tersebut, peserta juga dapat menikmati kuliner khas warga Kampung Tajur. Pasalnya selama berada di sana peserta akan disajikan makanan khas warga sehari-hari. Selain itu peserta pun dapat membeli oleh-oleh berupa makanan khas tadi.
“Untuk oleh-oleh ada wajit, rangginang, gula aren nanti ada yang kelliling menawarkan makanan itu,” timpalnya.
Berdasarkan informasi jumlah peserta yang nanti ikut dalam kegiatan Konferensi Desa Dunia sebanyak 50 orang berdasarkan informasi terakhir.
Selain akan tinggal di Kampung Tajur peserta juga akan menginap di Kampung Gunung Bakti Desa Cihanjawar Bojong yang berada setelah Kampung Tajur.
Untuk keamanan Pemerintah Kabupaten Purwakarta sendiri telah berkoordinasi dengan kepolisian, TNI dan Linmas desa. Saat menjaga jalannya konferensi seluruh petugas Linmas bahkan sudah difasilitasi alat komunikasi yang memudahkan mereka selama bertugas.
“Untuk keamanan rapat di Disdikpora, pengamanan dari TNI, Polri, Linmas dan perbantuan dari masing-masing desa dua orang yang ditempatkan di empat pos kemanan,” pungkas Syarif.