PURWAKARTAPOST.CO.ID-Pasca Pilkada DKI Jakarta, dua pimpinan partai Jawa Barat sepakat mengusung gerakan Poros Jabar yang terlepas dari dualisme kelompok masyarakat. Poros Jabar menghendaki penguatan pemersatuan masyarakat dalam pemilihan kepala daerah.
Dalam Rapat Koordinasi Daerah II Partai Hanura Jabar di Hotel Savoy Homan, Jalan Asia Afrika, Bandung dua pimpinan partai sepakat membawa pesan kebhinekaan. Dimana nantinya anggota dari partai yang bergabung dalam Poros Jabar menekan agar pengaruh negatif Pilkada DKI tidak sampai merambah pada Pilkada Jabar 2018.
Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi mengatakan pasca Pilkada DKI potensi perpecahan dari kristalisasi kelompok masyarakat sangat nyata.
“Ini bukan tentang usung-mengusung. Saya dengan Kang Fitrun berdiskusi tentang persoalan Jawa Barat. Kita ketahui bahwa eskalasi Pilkada Jakarta bisa berimplikasi luas. Seolah masyarakat terbelah dua. Kalau dipelihara, ini bisa berdampak negatif bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia. Apalagi, Jawa Barat ini kan berbatasan langsung dengan Jakarta,” papar Dedi Mulyadi saat menghadiri Rakorda Partai Hanura Jabar, Jumat (21/4/2017).
Semangat yang diusung adalah kebersamaan menjaga demokrasi yang lebih baik di Jawa Barat. Lebih penting dari itu melalui Poros Jabar partai politik memiliki andil besar merangkul dan menyerap aspirasi masyarakat.
“Kita tidak ingin ada benturan ideologi di Jawa Barat yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik sehingga sangat berpotensi menimbulkan konflik. Makanya Golkar dan Hanura memiliki kesamaan spirit dalam konteks ini,” ujarnya.
Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat, Fitrun Fitriansyah mengatakan Poros Jabar mendorong agar Pilkada Jabar 2018 berjalan lebih baik. Tentunya dengan semangat kebersamaan dan nuansa baru politik Jawa Barat.
“Golkar ada 17 kursi, Hanura ada 3 kursi, sudah cukup itu,”singkat Fitrun.
Partai Hanura Jabar sendiri sudah sepakat mengusung Dedi Mulyadi maju sebagai calon gubernur Jawa Barat. Sementara Partai Golkar Jabar akan mengusung Dedi Mulyadi pada saat Rapimda pada 26-37 April 2017 di Kabupaten Karawang.