PURWAKARTAPOST.CO.ID-Pengguna media sosial kritiki penayangan atlet renang PON XIX Jabar yang terlihat diblur saat diwawancari salah satu televisi swasta di Indonesia.
Pembluran tampilan atlet yang hampir seluruhnya ini memicu reaksi netizen dan menyalahkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Seperti terpantau dari akun Tewitter @umenumen yang mencuitkan: “Yang kalian lihat ini adalah ajang olahraga tingkat nasional yang disiarkan di TV. :((,” sembari mengunggah foto atlet renang tersebut. Lalu akun @shandya melakukan ‘quote-tweet’ pada tweet tersebut, dengan mencuit “Diblur gini justru malah keliatan kayak telanjang.”
Netizen lalu menuding ada yang kurang tepat dengan kebijakan pengebluran tayangan televisi yang berbau dewasa. KPI lalu mencuitkan seri kultwit dari akun Twitter resminya @KPI_Pusat.
KPI menyatakan pemburaman tayanga televisi itu bukan atas intruksi KPI melainkan dilakukan oleh lembaga penyiar itu sendiri. Pihaknya tengah melakukan verifikasi kepada stasiun televisi yang dimaksud dengan harapan stasiun televisi tersebut dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat.
1. Terkait screenshoot tayangan di salah satu stasiun TV yang menampilkan seorang perempuan berpakaian renang di pinggir kolam yg diblur, …
— KPI Pusat (@KPI_Pusat) September 18, 2016
Berikut ini kultuit KPI Pusat:
1. Terkait screenshoot tayangan di salah satu stasiun TV yang menampilkan seorang perempuan berpakaian renang di pinggir kolam yg diblur,
2. … maka bersama ini KPI merasa perlu memberikan beberapa penjelasan.
3. Belakangan beredar sec viral screenshoot tayangan TV yg menampilkan seorang perempuan berpakaian renang (diblur) dg title “PON XIX Jabar”
4. Blur pada tayangan tsb dilakukan oleh Lembaga Penyiaran (LP) itu sendiri, bukan atas perintah KPI.
5. Saat ini KPI sedang melakukan verifikasi, agar mampu memberikan penjelasan kepada publik maupun pengarahan kpd LP secara komprehensif.
6. Verifikasi yg dilakukan, a.l: lokasi pengambilan gambar di kolam renang perlombaan/kolam renang hotel?; .
7. … apa konteks perekaman gambar, lomba atau wawancara? dll.
8. Jika pengambilan gambar dilakukan di kolam renang hotel dan dalam konteks wawancara, maka apa yang dilakukan LP tsb kurang etis.
9. Seharusnya proses produksi tidak dilakukan dengan cara merekam orang berpakaian renang, kemudian melakukan blur.
10. Bukankah proses pengambilan gambar bisa dilakukan, dengan terlebih dahulu meminta subyek memakai handuk?
11. Jika terkait perlombaan renang, LP masih dapat melakukan pengambilan gambar tanpa harus melakukan blur, …
12. … namun secara teknis perlu dilakukan dengan baik, sehingga tidak terkesan melakukan eksploitasi tubuh, khususnya perempuan.
13. Misalnya teknik long shoot dengan merekam semua peserta lomba renang, sehingga fokusnya adalah lomba bukan fisik/tubuh peserta lomba.
Dari kultuit tersebut Netizen ada yang menanggapi positif ada juga yang tetap protes
Seperti akun @bambangelf yang mencuit: “Saya salut dg penjelasan @KPI_Pusat Logis dan Realistis.. KPI ga nyuruh Lomba Renang di Blur kok.. TVnya aja yg over acting..” Di sisi lain akun @_dodigamaliel mengungkapkan kekecewaannya, dengan mencuit “IMO, tweet-tweet KPI tadi sebenernya merendahkan kaum pria sih… Seolah pria bisa langsung ***** kalo liat swimsuit kayak gitu.”