PURWAKARTAPOST.CO.ID-Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta mendesak agar obyek wisata kolam renang Tirta Kahuripan Kecamatan Wanayasa ditutup.
Desakan wakil rakyat ini datang menyusul dugaan pengelola Tirta Kahuripan belum mengantongi izin dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Ketua Komisi I DPRD Purwakarta, Fitri Maryani mengatakan pihaknya telah merapatkan temuan itu bersama dengan bidang pariwisata dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP),
“Kita sudah gelar rapat kerja dengan bidang pariwisata dan Satpol PP. Berita acara telah dibuat. Kita minta Satpol PP bertindak tegas dan segera menertibkan kolam renang tersebut,” ujar Fitri Jumat (18/5/2018).
Selain diduga tak mengantongi izin, pembangunan obyek wisata di sekitaran komplek Situ Wanayasa memicu kontroversi. Pasalnya komplek Situ Wanayasa menjadi cagar budaya religi makam tokoh masyarakat.
Di sisi lain Fitri melihat ada penyalahgunaan penataan wilayah. Lantaran dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kecamatan Wanayasa menjadi basis pengembangan tanaman holtikultura dan pertanian.
“Banyak hal yang harus tetap terjaga keasliannya di wilayah sekitar situ. Pengembangan wilayah tersebut hendaknya tidak mengesampingkan keaslian tempar tersebut,” ujarnya.
Dihubungi melalui seluler, Kepala Desa Wanayasa, Aam Muharam menyatakan pihaknya belum pernah mengeluarkan perijinan dalam bentuk apapaun terhadap keberadaan kolam renang yang berada di wilayah desanya itu.
“Belum ada ijin, pihak desa belum pernah mengeluarkan kebijakan apapun terkait kolam renang tersebut,” singkatnya.
Untuk diketahui, Situ Wanayasa terletak sekitar 23 KM dari Kota Purwakarta atau 83 KM dari Bandung. Dengan luas sekitar 7 hektar di ketinggian sekitar 600 mdpl itu memberikan temperatur udara rata-rata berkisar antara 17 sampai dengan 20 derajat celsius. Tak ayal, Situ Wanayasa menjadi kutub bagi wisatawan asal daerah industri.
Tak hanya itu saja yang ditawarkan sebuah situ yang dikelilingi hamparan pepohonan hijau dari kaki Gunung Burangrang itu. Ada sebuah pulau kecil yang terletak di tengah-tengah objek wisata yang berada di tempat tersebut yang dapat dikunjungi sebagai objek wisata ziarah atau religi.
Pulau berukuran kecil tersebut bernama Pasir Mantri. Di Pasir Mantri puluhan leluhur sekaligus para Ulama besar Purwakarta zaman dahulu beristirahat untuk selamanya di dalam tanah di bawah rimbunya pohon pinus pulau tersebut.
Di Pasir Mantri terdapat 33 makam para kiai besar zaman dulu. Salah satunya, makam Kiai Ageung atau Kiai Gede. Kiai Ageung yang bernama asli Rd. Tisna Direja Bin Tirta Nagara pernah mensyiarkan ajaran Islam di Wanayasa