Menu

Mode Gelap

Olahraga · 17 Jan 2017 16:19 WIB ·

Bupati Purwakarta: Kebanyakan Bukan Atlit Daerah Saya Kira Ini Tidak Etis


 Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi saat berbincang dengan Kabid Sarana Prasarana Olahraga saat mengecek Wahana Olahraga Jaya Perkasa, Selasa (17/1/2017) Perbesar

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi saat berbincang dengan Kabid Sarana Prasarana Olahraga saat mengecek Wahana Olahraga Jaya Perkasa, Selasa (17/1/2017)

PURWAKARTAPOST.CO.ID-Bupati Purwakarta mengatakan pembangunan sarana Wahana Olahraga Jaya Perkasa Purwakarta merupakan langkah awal pembinaan atlet jangka panjang.

Pembangunan berbagai fasilitas olahraga di Kabupaten Purwakarta tidak hanya dimaksudkan untuk penciptaan ruang publik bagi masyarakat setempat. Namun lebih dari itu, tujuan jangka panjang telah ditetapkan yakni pembinaan atlit secara berkesinambungan.

Hal itu diungkapkan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di sela kegiatan olahraga rutinnya pagi tadi Selasa (17/1/2017) di kompleks Wahana Olahraga jaya Perkasa, Kelurahan Sindang Kasih Purwakarta.

Pria yang kerap disapa Kang Dedi itu mengatakan program yang dilaksanakan sejak pertengahan Tahun 2015 itu sengaja ia implementasikan tidak berdekatan dengan momen kompetisi olahraga dengan tujuan pembinaan atlit Purwakarta secara jangka panjang.

“Ya selain menciptakan fasilitas untuk masyarakat, pembinaan atlit juga target jangka panjang kita,” kata Kang Dedi.

Pembinaan atlit di daerah yang ia pimpin di masa jabatannya yang kedua ini untuk menghindari ‘comot’ atlit dari daerah lain. Ia menilai kebiasaan tidak etis tersebut sudah menjadi rahasia umum dan harus segera dihilangkan melalui maksimalisasi potensi atlit daerah.

“Kalau momen PON dan PORDA itu kebanyakan bukan atlit daerah setempat yang bertanding, saya kira ini tidak etis ya. Ini butuh political will dari pemimpin daerah mulai dari penataan fasilitas dan pembinaan atlit itu sendiri,” katanya menambahkan.

Pria yang tidak pernah lepas dari iket khas Sunda itu pun mencontohkan keberhasilan Purwakarta membina atlit sepakbola yang berasal dari desa-desa di Purwakarta. Tim sepakbola yang namanya dijadikan nama baru bagi GOR Purnawarman ini sudah mampu berbicara bukan saja di tingkat nasional melainkan internasional.

“Kita bisa lihat tim sepakbola ASAD 313 Jaya Perkasa, bibitnya dari desa tapi mampu berbicara banyak di semua kompetisi yang mereka ikuti. Timnas Pelajar saja pernah kerepotan menghadapi mereka,” jelasnya.

Venue olahraga Futsal Wahana Olahraga Jaya Perkasa Purwakarta

Melalui pembinaan jangka panjang, Dedi berharap dunia sepakbola Purwakarta dapat lepas dari stigma ‘mati suri. Menurutnya, sumber daya atlit sepakbola jauh memiliki nilai penting dibanding dengan menggelontorkan dana untuk membiayai klub profesional.

“Kita bangun pondasinya saja dulu, melalui sekolah sepakbola lahir talenta berkualitas, kalau mengelola klub kan butuh dana besar, apalagi kompetisinya berjenjang,” pungkasnya. (rls)

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Gandeng Timnas Portugal, Yili Indonesia Luncurkan Joyday Champion Ball Yili Indonesia dukung sepakbola

10 November 2022 - 17:02 WIB

Indonesia Protes Keras Pencoretan Atlet di Ajang All England 2021

20 Maret 2021 - 11:22 WIB

Renovasi Stadion Purnawarman Sudah 83 Persen, Ini Penampakannya

22 Desember 2020 - 19:05 WIB

Pimpinan DPRD Purwakarta Hadiri Peringatan Hari Olah Raga Nasional

10 September 2020 - 10:23 WIB

Pemerintah Kabupaten Purwakarta Wujudkan Renovasi Stadion Purnawarman di Tahun 2020

30 Januari 2020 - 21:22 WIB

Renovasi Stadion Purnawarman Tunggu Banprov Cair

30 Januari 2020 - 20:02 WIB

Trending di Olahraga