PURWAKARTAPOST.CO.ID-Pasien ibu hamil warga Desa Cilalawi Kecamatan Sukatani Purwakarta, ditahan tidak bisa pulang karena alasan belum melunasi biaya administrasi.
Pasien berinisila IL (28) tahun tidak bisa pulang lantaran kekurangan biaya pelunasan operasi di Rumah akit Sayang Bunda Jalan Ibrahim Singadilaga. IL masuk rumah sakit Sayang Bunda Selasa 13 September 2016, dia mengalami keguguran dan harus dioperasi. Setelah mendapat pengobatan hari ini harusnya IL dapat pulang, tapi pihak rumah sakit menahan lantaran keluarga IL belum melunasi biaya administrasi sebesar Rp 4 juta.
“Harusnya sudah pulang siang ini,” tutur Rizal, suami korban, Rabu (14/9/2016).
Menurut Rizal isitrinya berobat ke RS Sayang Bunda atas usulan rujukan bidan di desanya. Entah kenapa bidan desa tidak meminta IL berobat ke RSUD Bayu Asih, karena rujukan bidan itu mau tidak mau dia membawa istrinya ke RS yang dimaksud.
“Waktu itu saya panik, meski tak punya uang, saya oke aja dibawa ke RSB ini,” tutur Rizal.
Total biaya yang harus dibayar sebesar Rp 4 juta sangat besar bagi keluarga Rizal. Sementara dia hanya memiliki Rp 1 juta untuk menebus kepulangan istrinya.
“Pihak RS tetap meminta seluruh tagihan dilunasi. Baru pasien boleh pulang,” tandasnya.
Perwakilan RS Sayang Bunda, Nafisah mengatakan pihaknya tidak menampik kabar penahanan pasien tersebut. Pasalnya pihak rumah sakit tidak mau mengambil resiko beban biaya.
Meski pihak keluarga telah menjaminkan barang tetap saja pihak rumah sakit tidak mengizinkan pasiennya pulang sebelum membayar lunas tagihan operasi.
“Kami bahkan tidak melayani pasien peserta BPJS kesehatan,” pungkasnya.
