PURWAKARTAPOST.CO.ID-Sekitar bulan Oktober atau November tahun ini Pemerintah pusat akan kembali membuka lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 254.173.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui Kepala Biro Humas, Mohammad Ridwan mengatakan penerimaan CPNS tahun ini 2019 diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan pendidikan.
Sementara untuk daerah mana saja yang membuka lowongan CPNS dan PPPK menurut Ridwan adalah daerah yang pada tahun lalu tidak melakukan pembukaan pendaftaran CPNS.
Selain daerah yang tidak melakukan rekrutmen CPNS tahun lalu, Ridwan juga menyebutkan penerimaan CPNS tahun ini dibuka untuk daerah terluar dan tertinggal di Inonesia.
“Prioritas diberikan pada tugas dan fungsi pelayanan dasar seperti kesehatan, pendidikan dan lain-lain di daerah terluar, tertinggal dan instansi yg tidak mengadakan seleksi CPNS 2018,” ujar Kabiro Humas BKN, Ridwan seperti dikutip dari Liputan 6, Senin (10/6/2019).
Secara keseluruhan jumlah lowongan CPNS dan PPPK tahun 2019 sebanyak 254.173 formasi. Jumlah tersebut terbagi untuk pemerintah pusat dan daerah.
Adapun rincial alokasi kebutuhan CPNS dan PPPK sebanyak 254.173 sebagai berikut :
Pemerintah pusat 23.213 formasi, dengan detail 17.519 formasi pelamar umum dan 5.694 formasi dari sekolah kedinasan.
Pemerintah daerah 62.324 formasi , dengan detail 62.249 formasi pelamar umum dan 75 formasi dari sekolah kedinasan.
PPPK eks ketegori II dan honorer
Pemerintah pusat 23.212 formasi.
Pemerintah daerah 145.424 formasi.
“Iya, secara total sebanyak itu (254.173). Namun demikian detail kementerian atau daerah mendapat berapa dan untuk formasi apa saja belum bisa disampaikan,” kata dia.
Dengan demikian, secara total baik untuk pemerintah pusat dan daerah maupun untuk kebutuhan CPNS dan PPPK di 2019 mencapai 254.173 formasi.
Sekitar Oktober atau November
Sebelumnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin memperkirakan perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2019 akan dilaksanakan pada akhir tahun.
“Nanti, akhir tahun. Mungkin sama dengan tahun lalu (waktu pelaksanaannya), Oktober atau November,” ungkap dia saat sesi konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (28/3/2019).