PURWAKARTAPOST.CO.ID – Membelah batu merupakan pekerjaan rutin bagi ibu-ibu rumah tangga di Kampung Pasir Petey Desa Pamoyanan Kecamatan Plered. Limbah batu perusahaan tambang batu merupakan sumber rezeki bagi masyarakat sekitar.
Meski begitu, tak semua batu belah layak dan dapat di produksi perusahaan. Biasanya warga sekitar memanfaatkan limbah batu yang tak terpakai untuk kemudian di olah menjadi layak jual.
“Biasanya kita ambil serpihan batu yang sudah tidak dipakai dari perusahaan lalu kita bawa kerumah dan kita pecah untuk kembali dijual,” ujar Heti (28) warga setempat. Rabu (9/8/2017).
Dengan alat seadanya ibu satu anak itu dapat mengumpulkan pecahan batu selama satu minggu. Meski pekerjaan ini cukup alot, namun berkat ketekunannya Heti dapat meraup pundi-pundi dari pecahan batu itu.
“Dalam satu minggu paling lama dua minggu saya dapat menjual satu kubik pecahan batu split. Paling satu mobil bak kita jual dengan harga Rp200 ribu saja ya lumayan buat tambah-tambah keperluan,” kata ia.
Seperti diketahui, Desa Pamoyanan merupakan areal yang di kelilingi perusahaan tambang batu. Tak heran hampir sebagian warga di wilayah itu bermata pencaharian menjadi buruh di perusahaan tambang dan ada pula menjadi penjual batu belah.
“Saya manfaatkan limbah batu dijadikan batu split ini sudah lama, kita belah dengan alat seadanya, untuk pemasarannya ada yang langsung datang kesini kadang kita juga jual ke pemborong,” ujar Enung (50) warga lainnya.
