Menu

Mode Gelap

Opini · 9 Jan 2018 13:12 WIB ·

Menilik Penelitian di Negeri Sakura


 Menilik Penelitian di Negeri Sakura Perbesar

Membahas segala hal tentang Jepang memang akan selalu menarik mulai dari budaya hingga kulinernya yang terkenal unik, dan hal yang tidak kalah menarik untuk dibahas adalah mengenai dunia perkuliahan dan penilitian di Jepang yang terkenal maju. Negeri sakura ini mempunyai segudang universitas ternama dan diperhitungkan namanya di dunia internasional. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah jepang begitu peduli terhadap Pendidikan di negaranya, hingga terlihat mereka benar-benar menggalakkan sistem pendidikan yang modern dan membuka peluang mahasiswa asing untuk menimba ilmu di sana. Melalui program-program berbasis budaya dan Pendidikan pemerintah jepang gencar memberikan peluang kepada mahasiswa asing untuk dapat merasakan hidup di negara sakura tersebut, hingga beasiswa-beasiswa dari pemerintah langsung yang juga menunjukkan salah satu bentuk kepedulian mereka terhadap kemajuan Pendidikan dunia.

Pada bulan November 2017 lalu, saya dan Sembilan rekan satu departemen Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) berkesempatan untuk terlibat dalam Sakura Science Program yang diadakan di Tokyo University of Science (TUS) mulai dari 7-14 November 2017. Kunjungan belajar tersebut merupakan bagian kerjasama yang telah terjalin Pusat Studi Lingkungan (PSL) UII dengan universitas-universitas Jepang. Fokus kegiatan yang dilakukan adalah pada praktik dan kunjungan ke beberapa laboratorium yang ada di Tokyo University of Science dengan bimbingan langsung oleh Prof. Kazuo Umemura yang mempunyai fokus penelitian di bidang material teknologi nano dan Prof. Zhao Xinwei di bidang panel surya (solar cell). kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah kunjungan ke beberapa industri dan pusat riset yang fokusnya pada teknologi dan panel surya. Keduanya merupakan bagian dari masa depan teknologi ramah lingkungan (green technology). Selain itu mahasiswa mendapatkan penjelasan mengenai beasiswa-beasiswa yang tentunya sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesempatan memperoleh beasiswa jenjang master dan belajar teknologi maju di negeri sakura.

Menyaksikan langsung bagaimana kehidupan akademis dan penelitian dilakukan di Jepang, setidaknya ada dua hal yang dapat kita jadikan fokus perhatian yaitu etos moral dan academy of achievement. Bukan lagi etos kerja karena tidak diragukan lagi bahwa dalam pandangan umum sejak dulu orang jepang terkenal akan kerja kerasnya, etos moral disini adalah bagaimana mereka menjaga komitmen (terutama terkait waktu) dan bertanggungjawab secara moral jika mereka melakukan kesalahan (human error). Mereka tidak menerima alasan-alasan seperti sakit atau hal lainnya yang biasa kita gunakan di Indonesia dan sudah dapat menjadi alasan yang cukup karena semua harus sudah dipersiapkan sebelumnya, maka meminta maaf dan memperbaikinya adalah hal yang dilakukan jika terjadi kesalahan. Persis seperti apa yang selalu pak Eko Siswoyo katakan “jika data penelitian tidak bagus, maka harus diulang.”, beliau merupakan dosen Teknik Lingkungan UII dan jebolan Doctor of Philosophy (PhD) dari Hokkaido University yang juga menjadi pendamping di Sakura Science Program ini. Masuk akal, rasanya penelitian ulang di Indonesia jarang ditemui, data menjadi persoalan sepele dan mungkin menjadikan para peneliti Indonesia (khususnya pada taraf mahasiswa seperti saya) tak jarang “kreatif” memodifikasi kesalahan absolut menjadi kebenaran nisbi.

Kemudian yang kedua adalah academy of achievement, melihat hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Kazuo Umemura dan rekan-rekannya terlihat jelas bahwa mereka sangat fokus dalam melakukan penelitian. Mengerjakan penelitian setidaknya selama setahun penuh, dengan sebagian besar waktunya dihabiskan di laboratorium, sehingga penelitian yang dilakukan menghasilkan data yang baik dan menghasilkan output dan outcome yang sama baiknya. Dua hal ini penting untuk bisa menjadi motivasi dan diterapkan di dunia akademis demi kemajuan di bidang pendidikan, penelitian dan teknologi di negara kita.

 

Dio Prananda Dwi Ramdhani

Teknik Lingkungan UII – 2013

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Kursi Empuk DPR RI dan DPRD Provinsi, Siapa Berpeluang?

7 Januari 2024 - 17:16 WIB

Sahabat Disabilitas: Diberdayakan, Bukan Dimanfaatkan

8 November 2023 - 17:58 WIB

Kyai Anwar Nasihin dan Kiprah NU untuk Kemajuan Purwakarta

3 September 2023 - 13:45 WIB

Pemilih Pemula Sudah Seperti Buih di Lautan

21 Februari 2023 - 13:05 WIB

Angka Kemiskinan Diantara Program Melanjutkan Purwakarta Istimewa

20 Februari 2023 - 16:07 WIB

Masih adakah Mahasiswa yang Dirindukan Seperti Sejarah di Buku Pergerakan?

12 Februari 2023 - 19:00 WIB

Trending di Opini