PURWAKARTAPOST.CO.ID-Mendapat kabar sang guru Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditangkap, afiliasi padepokan Dimas Kanjeng di Desa Taringgul Tonggoh Kecamatan Wanayasa, Purwakarta dibubarkan warga.
Salah satu padepokan afiliasi dengan aliran Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang ada di Desa Taringgul Tonggoh akhirnya dibubarkan warga setempat. Pembubaran ini menyusul keresahan warga dengan aktifitas jamaahnya yang kerap menghilang.
Seorang koordinator Padepokan Dimas Kanjeng di Desa Taringgul Tonggoh berhasil diamankan.
Seorang jamaah pengikut Dimas Kanjeng asal Desa Sukadami Wanayasa bahkan masih bertahan di kamp santri Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo.
Meski Polda Jawa Timur sudah menangkap pimpinan Padepokan yakni Dimas Kanjeng Taat Pribadi sebagai tersangka kasus pembunuhan dan penipuan, namun ratusan jamaah masih bertahan di lingkungan Padepokan di Probolinggo.
Salah satu warga Purwakarta yang dikabarkan masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng Probolinggo adalah Ruokyah warga Desa Sukadami Kecamatan Wanayasa, Purwakarta.
Kronologi Rukoyah sampai ikut rombongan jamaah Dimas Kanjeng dimulai dari sekitar 1 tahun lalu. Bu Ruqoyah jarang ada di rumah. Orang Sukadami bilang “suka liliaran”, padahal kesehariannya sebelum jadi santri Kanjeng Dimas, Rukoyah adalah orang yang selalu aktif mengkuti pengajian ibu-ibu di desa.
Belakangan ini Bu ruqoyah susah ditemui karena menurut RT setempat rumah nya selalu kosong ketika RT mengunjungi rumah nya saat mau ngambil beras perelek. Terdengar kabar bahwa Ruqoyah suka ikut tarikat di salah satu padepokan yang ada di desa Taringgul Tonggoh.
“Baru-baru pedepokan di Taringgul Tonggoh ini dibubarkan oleh warga karena diduga berafiliasi dengan ajaran Kanjeng Dimas di Probolinggo,” kata Ibenk tetangga Ruqoyah, Jumat (7/10/2016).