PURWAKARTAPOST.CO.ID-Disebut sebagai taman terindah dan artistik taman Pesanggrahan Padjadjaran Purwakarta dikabarkan akan diresmikan Presiden, Joko Widodo pada bulan Agustus mendatang.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan taman tersebut memiliki nuansa etnik kesundaan sekaligus modern. Dua elemen ini menambah cantik pemandangan taman yang berada tepat di depan kantor Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Taman ini memiliki nuansa yang sangat khas dibandingkan deretan taman lain yang telah dibangun Pemkab Purwakarta.
Pasalnya Taman Pesanggrahan Padjadjaran Purwakarta akan memiliki empat tempat penyimpan beras atau lumbung padi khas masyarakat Sunda klasik. Dimana empat bangunan lumbung padi ini terbuat dari bambu dan bahan alam lain. Sudah dipastikan nuansa etnik Sunda tempo dulu akan muncul pada Taman Pesanggrahan Padjadjaran Purwakarta.
“Didalamnya akan ada empat leuit (tempat penyimpanan beras), air mancur, dan patung harimau yang mengeluarkan air serta aneka macam bunga”. paparnya, Rabu (4/5/2016) di Pemda Purwakarta.
Lebih spesifik taman tersebut akan dilengkapi dengan leuit atau lumbung padi dan museum keramik mini. Museum kramik mini ini sebagai salah satu simbol kekayaan produk masyarakat Kabupaten Purwakarta. Pasalnya Kabupaten Purwakarta memiliki salah satu kecamatan yang memiliki produk unggulan keramik atau gerabah. Tepatnya di Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta.
“Kita membuat museum keramik di Bale Maya Datar yang terletak di bagian atas taman,” ujar Bupati Dedi.
Dibangun dari sumbangan pengusaha Rp9 miliar
Untuk membangun taman seluas tiga hektar ini Bupati Dedi mengaku mendapat sumbangan dari pengusaha hingga Rp9 miliar. Artinya seluruh dana pembangunan tidak berasal dari Angggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Purwakarta. Dana ini murni dari sumbangan pengusaha yang sukarela mempercantik wajah Kabupaten Purwakarta dengan taman.
Pengusaha dermawan menjadi salah satu karakter pembangunan yang ada di Purwakarta. Pemerintah Kabupaten Purwakarta sangat terbantung dengan hadirnya pengusaha-pengusaha dermawan yang peduli Purwakarta. Mereka membantu tugas pembangunan yang tengah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Meski bersifat pribadi namun donasi pembangunan akan menguatkan pondasi pembangunan daerah yang bersinergi dengan masyarakat Purwakarta.
“Ini bantuan pihak swasta kepada Pemerintah Kabupaten,” tuturnya.
Menurutnya ada beberapa hal unik lain yang dibangun dari taman ini. Ada lima pintu yang memiliki desain khas seperti lorong yang terbuat dari bahan-bahan alami. Tentunya itu sebagai penguat nuansa etnik dan kekhasan Sunda klasik di taman ini.
Lorongnya sendiri diberinama khas yang diambil dari salah satu falsafah ideologi Pancasila. Lorong ini juga menjadi karakter khas yang akan hadir di taman ini. Tentu Bupati Purwakarta yakin seluruh fasilitas yang ada di taman menjadi fasilitas yang dapat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Purwakarta.
Akan ada yang unik pokoknya, nanti akan ada lima pintu yang dibuat seperti lorong. Kami beri nama Lorong Pancaniti diambil dari Falsafah Pancasila,” pungkasnya.