Purwakarta Post – Dari berbagai sumber disebutkan bahwa Sunda Megathrust menjadi ancaman nyata bencana alam di sebagian wilayah Indonesia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono sendiri meyakini bahwa Sunda Megathrust menjadi sangat ril adanya pada prediksi gempa di jarak 200-250 kilometer (km) di laut lepas.
Lalu apa sebenarnya Sunda Megathrust itu?
Secara harfiah, Sunda Megathrust sendiri merupakan arti dari zona subduksi Selat Sunda.
Sedangkan secara spesifik dalam Wikipedia disebutkan jika Sunda Megathrust adalah sesar yang memiliki luas kisaran 5.500 kilometer dari Negara Myanmar Utara hingga Barat Daya wilayah Sumatera Indonesia, lalu berlanjut ke Selat Jawa serta Selat Bali dan berakhir di dekat Australia.
Lalu seberapa bahayakah Sunda Megathrust itu?
Secara umum Sunda Megathrust sendiri berada pada titik zona pertemuan antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia.
Pertemuan dua zona lempengan ini merupakan struktur zona yang palik aktif di muka bumi dan yang paling bertanggungjawab atas gempa-gempa besar di muka bumi.
baca juga : Titik Gempa Banten yang Berpotensi Tsunami
“Ancaman Sunda megathrust adalah sebuah ancaman riil bahwa itu sebuah ancaman nyata di sepanjang pantai barat Sumatera,” ujar Rahmat Triyono di kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8/2019).
Rahmat Triyono juga mengingatkan kepada masyarakat yang tinggal di pesisir pantai pada zona Sunda Megathrust yang mempertemukan dua lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia untuk selalu siaga.
“Sehingga masyarakat di sepanjang jalur pertemuan lempeng tektonik, itu selalu siaga karena memang sebuah ancaman yang riil,” kata Rahmat Triyono.