foto: ilustrasi
PURWAKARTAPOST.CO.ID-Sudah dua bulan ini Uum (55) warga Kampung Kampung Cikirai Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat tak mendapatkan kabar dari anaknya yang bekerja di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Uum baru mendapat kabar setelah mendapat surat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia yang menyebut anaknya, Nurhayati (22) meninggal sejak 3 November 2015.
Isi surat itu memberitahukan bahwa Nurhayati meninggal sejak dua bulan lalu dan meminta pihak keluarga menyetujui jasad anaknya dimakamkan di Abu Dhabi. Melalui perwakilan pemerintah desa Malangnengah keluarga memberikan izin terkait pemakaman jasad almarhum. Namun demikian dalam hati kecil Uum mengaku berat sampai teganya mengizinkan jenazah anaknya dimakamkan di negeri orang. Uum mengingkan jenazah anaknya dibawa pulang ke kampung halaman untuk dimakamkan di pemakaman umum di desanya.
“Tapi sebenarnya pihak keluarga tidak rela, kami masih menginginkan jenazah Nurhayati dibawa pulang,” tutur Uum, Jumat (1/1/2016).
Uum sendiri beralasan kenapa keluarga mengizinkan jasad almarhum dimakamkan di Abu Dhabi ketimbang di kampung halaman. Uum tak memiliki banyak harta untuk bisa memulangkan jasad anaknya karena untuk memulangkan jasad almarhum diketahui biayanya tidak sedikit.
“Kami masih kebingungan. Memulangkan butuh biaya besar sedangkan kami tidak punya,” keluh Uum.