Menu

Mode Gelap

Politik · 2 Agu 2017 12:05 WIB ·

Golkar Tak Ingin Pasangan Kepala dan Wakil Kepala Daerah Pecah Kongsi


 Golkar Tak Ingin Pasangan Kepala dan Wakil Kepala Daerah Pecah Kongsi Perbesar

PURWAKARTAPOST.CO.ID-Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham tidak menginginkan pasangan kepala dan wakil kepala daerah yang didukung oleh Partai Golkar di Jawa Barat pecah kongsi di tengah masa jabatan yang tengah diemban.

Untuk mencapai kesolidan hingga akhir masa jabatan, Golkar menurut Idrus terus menjalin komunikasi dengan partai lain pada tingkat Dewan Pimpinan Pusat masing-masing partai tersebut.

“Hari ini saya ketemu dengan Hasto (Sekjen PDIP.red) dengan partai lain juga ketemu, ini guna membangun harmonisasi, tentu kita tidak ingin asal terpilih saja, kita tidak ingin pasangan kepala dan wakil kepala daerah itu pecah kongsi di tengah masa jabatan,” ujar Idrus usai memberikan arahan dalam Rapat Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar.

Rapat yang melibatkan Ketua Harian, Sekretaris Jenderal, para Wakil Ketua dan Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu partai berlambang pohon beringin tersebut dilaksanakan pada Selasa (1/8) di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi yang diwawancarai secara terpisah. Menurut dia, kerjasama dan keterlibatan aktif dari Kepala dan Wakil Kepala Daerah penting adanya mulai dari sejak pencalonan hingga nanti mengemban amanah jabatan.

“Karena itu yang pertama dia harus memiliki jaringan struktur organisasi kepartaian sampai ke tingkat desa, jaringan ini penting. Kedua, harus memiliki kesamaan pandangan terhadap kepemimpinan di Jawa Barat. Ketiga, harus bisa bekerja sama,” ungkapnya saat ditanya kriteria calon Wakil Gubernur pendampingnya kelak.

Terkait pecah kongsi di tengah masa jabatan, analis POINT Indonesia, Arif Nurul Imam menilai dalam keterangannya mengatakan wacana “perkawinan politik” Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi akan rentan mengganggu stabilitas pemerintahan.

Hal ini menurutnya, karena keduanya memiliki program unggulan yang sukses diterapkan di daerahnya masing-masing untuk diterapkan secara luas kepada publik Jawa Barat. Secara jangka panjang, imbuh Arif, ini juga akan melahirkan “matahari” kembar dalam pemerintahan.

“Ini bisa menjadi masalah secara personalitas, mereka berdua figur publik yang berhasil menarik perhatian masyarakat, punya program unggulan yang ingin direalisasikan di Jawa Barat, jika terpilih mereka bisa saling memotong, ada “matahari kembar” nanti, gak bagus lah,” jelas Arif.

Untuk memenangkan jagoannya pada Pilkada Jawa Barat, sampai saat ini DPP Partai Golkar masih mencari formula pasangan calon yang dinilai memiliki kecocokan satu sama lain dan saling melengkapi. Karenanya, Surat Rekomendasi secara resmi baru akan dikeluarkan pada akhir Agustus ini.

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Bela Wong Cilik, Om Zein Resmi Daftar ke PDIP Purwakarta Maju Sebagai Calon Bupati 2024

20 April 2024 - 20:44 WIB

Panwascam Bojong Pastikan Lakukan Pengawasan Secara Benar

2 April 2024 - 04:45 WIB

Belasan Anggota DPRD Ajukan Hak Interpelasi Terhadap Penjabat Bupati Purwakarta

28 Maret 2024 - 14:57 WIB

Belasan PAC PDIP Goyang Kandang Banteng Purwakarta

20 Maret 2024 - 18:57 WIB

Buka Pendaftaran Balon Bupati, DPC PKB Purwakarta Bentuk Desk Pilkada

18 Maret 2024 - 01:35 WIB

Irwan Siap Maju Pada Pemilihan Bupati Purwakarta

13 Maret 2024 - 21:19 WIB

Trending di Politik