PURWAKARTAPOST.CO.ID-Semuanya dimulai dari “nol” sama seperti “Koalisi Junior” di tahun politik pilkada serentak 2018. Namanya “Koalisi Junior” tak salah bila partai yang tergabung di dalamnya lebih “santai” dibanding partai lama.
“Koalisi Junior” diambil dari pernyataan Sekretaris DPD Partai Perindo Purwakarta, Rian Arianto. Istilah itu disematkan untuk Partai Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Meski tanpa status hubungan dua partai baru yang lahir tahun 2016 ini diketahui intens berkomunikasi. Hubungan tanpa status dalam koalisi membuat dua partai ini leluasa memilih jalur politik di Pilkada Purwakarta 2018.
“Pan kitamah udah ada koalisi nonparlemen tea mang. PSI sama Perindo, anu intensmah. Koalisi Junior,” tutur Kang Sastro sapaan akrab Sekretaris DPD Perindo Purwakarta melalui WhatsApp, Selasa (28/11/2017).
Karena Junior tidak ada pilihan lain bagi partai baru kecuali menunggu hasil verifikasi KPU untuk lolos sebagai partai peserta Pemilu 2019.
Tidak ada mahar, tidak ada syarat bagi siapapun yang akan maju di Pilkada Purwakarta 2018 lewat koalisi ini. Pasalnya “Koalisi Junior” tidak muluk-muluk menargetkan sesuatu di Pilkada 2018. Apalagi untuk bisa masuk partai penguasa tahun depan.
“Pan standarisasina kudu kalkulasi ti media, nembe dibahas di tataran DPD Perindo. Di Perindo-mah pengurus kabupaten diberikan wewenang penuh perihal pilkada,” pungkasnya.
Tidak salah bila DPD Perindo Purwakarta lebih memilih untuk mencermati perkembangan politik di Pilkada Purwakarta. Dan lebih santai dibanding partai lama yang hingga kini belum memutuskan calon kepala daerah.