PURWAKARTAPOST.CO.ID-Sebanyak 50 paket program inovasi akan ditawarkan kepada 549 peserta Bursa Inovasi Desa tingkat Kabupaten Purwakarta yang digelar pada Kamis 28 Desember 2017 di Gedung Disporaparbud Purwakarta.
Paket inovasi desa ini merupakan program prakarsa dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Meski demikian pada saat pelaksanaan Bursa Inovasi Desa tidak menutup kemungkinan desa dapat mengusulkan program inovasi yang sudah berjalan kepada peserta lain.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Purwakarta, Pandadinata melalui Sekretaris DPMD, Oyok Permana memastikan program ini melibatkan banyak pihak, mulai dari birokrasi tingkat kabupaten hingga desa dan pihak ketiga dari perguruan tinggi.
“Kegiatan ini intinya mensosialisasikan produk pusat ke desa yang melibatkan birokrasi pemerintah, tokoh masyarakat dan kepala desa,” tutur Oyok saat menggelar press conference di Disporaparbud, Rabu (27/12/2017).
Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi Desa DPMD Purwakarta, Asep Suparman mengatakan Bursa Inovasi Desa adalah program percepatan inovasi desa yang digagas Kemendesa PDTT. BiD lebih pada mensosialisasi paket program inovasi yang dikenalkan kepada desa.
“Mudah-mudahan paket yang kita kenalkan kepada desa ada yang cocok dengan daerahnya masing-masung untuk dilakukan komitmen dengan pihak ketiga,” timpal Asep.
Saat Bursa Inovasi Desa digelar, peserta dapat mereflikasi dan mengadopsi program inovasi. Setelah diadopsi peserta akan diarahkan pada bagian Penyedia Jasa Layanan Teknis (PJLT) untuk hal kebutuhan anggaran yang dibutuhkan desa. Sumber anggaran program inovasi sendiri berasal dari dana desa tahun 2018.
“Nah itu implementasinya bukan sekarang tapi 2018. Diharapkan juga pada saat bursa inovasi kepala desa juga membawa inovasi dari desa. Ide dari desa untuk kita kembangkan di 2018 yang anggarannya didanai dari dana desa,” paparnya.
Menurutnya selama ini sementara ini mindset kepala desa tentang dana desa masih pada infrastruktur tapi sesungguhnya bahwa anggaran dana desa itu bukan hanya infrastruktur saja, dapat kegiatan lain yang tergali dan di danai dari dana desa.
“Contoh seperti sumber mata air bagaimana air di bawah bisa naik ke atas ya solusinya dengan kincir inovasi itu semacam itu. Wanayasa misalnya produknya itu manggis dan pala dengan inovasi bukan hanya jadi manisan bisa nanti permen,” pungkasnya.
Program Bursa Inovasi Desa sendiri akan kbali digelar pada tahun 2018 mendatang. Melalui program BID ini diharapkan desa terus berinovasi.