PURWAKARTAPOST.CO.ID – Sejumlah komponen masyarakat menandatangani spanduk penolakan radikalisme secara massal di Hotel Intan, Jalan Basuki Rahmat, Kabupaten Purwakarta. Penolakan tersebut didasari atas kekhawatiran paham yang dinilai anti-NKRI tersebut tumbuh dan perkembang di Kabupaten Purwakarta.
Komponen yang mendatangani tersebut berasal dari berbagai kelompok masyarakat, seperti pengurus OSIS, ROHIS SMA dan SMK, remaja masjid, santri, majlis taklim, organisasi profesi, komunitas, organisasi masyarakat, organisasi kampus serta masyarakat umum mendeklarasikan untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI.
Mereka tampak semangat membubuhkan tanda tangannya di atas spanduk warna putih yang sengaja dibenatngkan panitia kegiatan. Bahkan, semua pemateri pun ikut mengawali penandatanganan tersebut.
Sebelum penandatangan, mereka mendapatkan penyuluhan dan bimbingan yang digagas organisasi Forum Student Government (FSG) di Hotel Intan, Jalan Basuki Rahmat, Purwakarta. Dalam agenda penyuluhan yang digelar sejak pukul 08.00 WIB itu, beberapa ikut hadir, Ketua DPRD Purwakarta Sarip, Ketua MUI Purwakarta Jhon Dien, Ketua GP Anshor Jawa Barat, Deni Ahmad Haidar, Kabid Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta Ahmad Arif.
“Kami sengaja menggelar kegiatan seperti ini karena adanya kekhawatiran nilai-nilai Pancasila tercerabut dari Indonesia. Meskipun hanya sebatas langkah kecil, namun langkah kami ini setidaknya bisa berkonstribusi dalam menangkal radikalisme,” ungkap Ketua Panitia Penyuluhan Deradikalesme, Kiki Rizkyana, Sabtu (26/8/2017).
Dia menegaskan, sejumlah komponen yang hadir sudah berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI. Komitmen itu diwujudkan melalui penandatanganan penolakan radikalisme secara berasama-sama.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Purwakarta Jhon Dien berharap, kegiatan seperti ini sangat positif guna membentengi generasi muda dari paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila.
“Saya juga berharap agar kegiatan itu secara intensif dilakukan,” ujar Jhon Dien.