Purwakarta Post – Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi untuk pertama kalinya sejak terakhir pada tahun 2015. Erupsi abu vulkanik Tangkuban Perahu mencapai tinggi 200 meter atau kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut pada Jumat (26/7/2019) sekitar pukul 15.48 WIB.
Kepala PVMBG, Kasbani mengatakan tinggi kolom abu vulkanik mencapai 200 meter.
“Terjadi erupsi Gunung Tangkuban Parahu, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 m di atas puncak (± 2.284 m di atas permukaan laut),” kata Kasbani.
Kata dia, kolom abu teramati berwarna kelabu. Intensitas abu katanya, tambak tebal dengan arah timur laut dan selatan.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi kurang lebih 5 menit 30 detik,” ujar dia.
Dengan kondisi itu, Gunung Tangkuban Perahu berstatus level I atau normal. Pemerintah merekomendasikan agar masyarakat sekitar tidak mendekati sekitar gunung.
“Pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas dan tidak boleh menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks GunungTangkuban Perahu,” ujarnya.
Kemudian masyarakat di sekitar Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas. (Sumber: Kesatu.co)