PURWARTAPOST.CO.ID-Presiden Joko Widodo mengajak ulama, guru mengaji dan santri aktif menjaga semangat kebersamaan, toleransi dan kebhinekaan Indonesia.
Saat memberi sambutan peringatan Isra Miraj di Pondok Pesantren Al-Hikamus Salafiyah, Presiden Jokowi mengatakan Isra Miraj memiliki pesan penting kesolehan sosial.
“Isra Miraj, mengingatkan perintah solat dan agar iman kita semakin kuat semakin kokoh, karena dengan ibadah yang khusu kita dapat mencapai kesalehan individu. Hubungan seperti itu sangat diperlukan,” papar Presiden Jokowi dihadapan kiyai dan ribuan santri, Selasa (25/4/2016).
Presiden juga menyampaikan kondisi Indonesia saat ini yang menjadi sorotan dunia. Indonesia dinilai memiliki keragaman yang komplek namun tetap rukun.
“Saat ini mata dunia sedang memandang Indonesia, sedang dipandang sebagi rujukan keberagman, suku, agama. Sudah menjadi takdir Allah kita beragam ada 704 suku, 1001 lebih bahasa lokal, memiliki agama yang berbeda, mana ada di dunia sebesar Indonesia. Saya ingatkan kenapa kita perlu menjaga kesatuan dan persatuan jangan sampai ada gesekan sekecil apapun,” jelas Presiden Jokowi.
Presiden juga mencontohkan bagaimana pimpinan negara lain kagum kepada Indonesia dalam menjaga keutuhan bangsa.
“Raja Salman, Presiden Afganistan, beliau sangat kagum, beliau bertanya pada saya presiden Jokowi resepnya apa?. Yaitulah muamalah, hubungan kita dengn sodra kita yang lain selalu rukun selalu bersatu,” lanjut Jokowi.
Dia menceritakan bagaimana dulu negara Afganistan yang semula rukun dan damai, namun karena konflik akhirnya terpecah-pecah.
“Dulunya rukun, yang konflik dua kelompok, kelompok yang satu membawa negara lain yang satu lagi membawa negara lain. Beliau (Presiden Afganistan) melihat persatuan yang ada di Indonesia. Makanya jangan mau dipanas panasi, dikompori,” tuturnya.
Tidak salah bila Presiden mengatakan bahwa Indonesia sudah layak menjadi role model keberagman.
“Insyallah Indonesia layak menjadi panutan dunia, saya mengajak ulama, guru ngji, aktif dalam berbagai kegiatan. Mengedepankan semangat kebersamaan, semangat toleransi dan bisa menjaga bangsa Indonesi bangsa yang tunggal ika,” timpalnya.
Seperti biasa saat kunjungan ke daerah Presiden memberikan kuis dengan hadiah sepeda bertuliskan “Hadiah Presiden Jokowi”. Presiden memberi pertanyaan tujuh nama suku, tujuh nama pulau, Pancasila dan tujuh nama kabupaten/kota di Indonesia.
“Sepedahnya biasa tapi ada tulisannya Hadiah Presiden Jokowi, kata Presiden.
Dalam kesempatan itu tausiah utama disampaikan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nazarudin Umar, dan dihadir Pimpinan Ponpes Al-Hikamus Salafiyah sekaligus Ketua FSGN, KH Adang Badrudin, Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sekretariat Negara RI, Pratikno, Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, dan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.