Menu

Mode Gelap

Purwakarta · 26 Mar 2016 11:02 WIB ·

Ngaji Islam Nusantara, Mencari Titik Temu Budaya dan Islam Nusantara


 Ngaji Islam Nusantra, Ikatan Sarjana NU Purwakarta. Perbesar

Ngaji Islam Nusantra, Ikatan Sarjana NU Purwakarta.

PURWAKARTAPOST.CO.ID-Mencari titik temu korelasi Islam dan seni budaya melalui “Ngaji Islam Nusantara” yang akan digelar Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Purwakarta, Minggu (27/3/2016) di Bale Janaka Pemkab Purwakarta.

Ngaji Islam Nusantara yang digelar ISNU adalah kali ke empat dan menjadi agenda rutin ISNU mengajak ngaji intisari Islam nusantara kepada masyarakat Purwakarta. Kebetulan Ngaji yang akan digelar Minggu tanggal 27 Maret diambil tema, “Islam Nusantara Perspektif Seni Budaya”, karenanya sebagai pemateri hadir Dr. Ngatawi Alzastrowi atau Kyai Ganjur, dosen sekaligus dosen pascasarjana STAINU Jakarta. Selain Kyai Ganjur pemateri ngaji yang digelar besok juga hadir Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi budayawan Jawa Barat.

Ketua ISNU Purwakarta, Ramlan Maulana mengatakan hal penting dari digelarnya Ngaji Islam Nusantara Persepektif Seni Budaya bertujuan mencari titik temu dan korelasi Islam Nusantara dengan budaya sebagai produk budaya. Setelah diketahui titik temunya, selanjutnya dicarikan kedudukan seni budaya dalam konstruksi Islam Nusantara sebagai jalan dakwah ulama terdahulu.

“Substansi kesenian bagaimana yang dianggap relevan dengan Islam sebagai ajaran dan syariat,” kata Ramlan, Sabtu (26/3/2016).

Lebih spesifik Ngaji Islam Nusantara juga bertujuan menemukan kesesuaian seni budaya yang berkembang di Purwakarta dengan Islam Nusantara yang hari ini diskemakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kontruksi Islam Nusantara yang dimaksudkan ialan wajah asli Islam nusantara dengan akar budaya, kaffah namun tetap bersahaja.

Ramlan menyindir sekelompok orang yang menuding Ngaji Islam Nusantara sebagai perilaku sesat. Padahal menurutnya mereka belum ikut mengaji bahkan tak sepenuhnya faham maksud Islam rahmat bagi alam. Dia tidak bergeming meski kelompok masa ini mengancam akan menswiping pengajian ISNU dengan dalih pembenaran tadi.

“Silahkan ngaji dulu saja yang benar. Orang yang pemahaman agamanya luas, tidak akan mudah mengkafirkan apalagi hingga melarang-larang. Tabayun dan sikap arif selalu dikedepankan,” jelas Ramlan.

Melalui medsos Facebook akun Majelis Dakwah Manhajus Solihin Selasa, 22 Maret kemarin mempostinga kecaman seperti berikut dan respon komentarnya:

“Waspadai bahaya kesesatan Islam Nusantara… ” tulis Manhajus Solihin.

“Dimana pun Islam Nusantara berada, termasuk di Purwakarta, turun, boikot, bubarkan,” timpal akun Iwan Rabani II.

Artikel ini telah dibaca 26 kali

Baca Lainnya

Dihari Pertama Pendaftaran PPK Untuk Pilkada 2024, KPU Purwakarta Catat 152 Orang Sudah Daftar

23 April 2024 - 20:19 WIB

PLN Operasikan SPKLU Khusus Angkot Listrik di Kota Bogor

19 April 2024 - 15:32 WIB

KPU Purwakarta Segera Buka Rekrutmen PPK dan PPS

18 April 2024 - 15:37 WIB

Cikao Park Purwakarta Diserbu Wisatawan di Libur Lebaran, Pengelola Tingkatkan Keamanan

13 April 2024 - 16:39 WIB

GM PLN Jabar Lakukan Inspeksi, Pastikan SPKLU Siap Layani Pemudik

9 April 2024 - 23:50 WIB

PLN Purwakarta Bersama Jasa Marga Cek SPKLU di Rest Area Tol Cipularang

9 April 2024 - 16:19 WIB

Trending di Purwakarta