Menu

Mode Gelap

Bola · 24 Nov 2017 18:57 WIB ·

Yadi Mulyadi Sang Gembala Yang Kini Jadi Bintang Lapangan


 Yadi Mulyadi Sang Gembala Yang Kini Jadi Bintang Lapangan Perbesar

PURWAKARTAPOST.CO.ID – Salah satu bintang sepak bola Timnas Indonesia U-16 Yadi Mulyadi asal Desa Liunggunung Kecamatan Plered, ternyata sebelum tenar ia setiap sore sering menggembala kambing dengan kakeknya, dan malam mengaji di Pesantren Liunggunung yang dipimpin oleh H Ahmad Anwar Nasihin, yang merupakan ketua MDS Rijalul Ansor Jabar.

Layaknya santri pada umumnya, jika guru tengah lengah Yadi bersama santri lainya kerap bermain bola plastik di depan asrama pesantren. Para guru dan teman Yadi tak menyangka bakat yang dimiliki anak tersebut kini menjadi pemain inti SSB Asad 313 Purwakarta, sampai akhirnya namanya semakin populer.

Yadi Mulyadi namanya dielu-elukan saat mendapatkan tropi pemain terbaik nasional U-12. perawakannya yang tergolong tinggi dibanding teman-teman satu timnya, membuatnya mempunyai kelebihan tersendiri saat dia mengolah si kulit bundar.

Kini, namanya sudah mendunia. Sejumlah pihak dari media TV asing mengincarnya untuk wawancara. Bahkan, bulan depan, ada media TV asal Perancis yang sengaja datang ke Indonesia hanya untuk mewawancarainya.

Dalam kesehariannya Yadi sangat sederhana, walaupun dia sudah menjadi bintang lapangan tetapi Yadi tidak sombong dan masih seperti yang dulu, kalau pulang ke Liunggunung dia pasti soan kepada gurunya KH Anwar Nasihin, dan selalu minta berkah.

“Seorang santri bisa menjadi apapun asal bermanfaat untuk agama, bangsa dan negara, tidak mesti harus jadi kiyai semuanya, seperti halnya Yadi Mulyadi kini menjadi pemain timnas U 16, silahkan saja saya doakan semoga dia selalu menjadi santri dalam kondisi apapun,” kata Kiayi Anwar, Jumat (24/11/2017).

Ia mengatakan, Yadi hidupnya sangat jauh dari kemewahan ataupun hura-hura. Kehidupannya saat ini merupakan anugerah terbesar baginya. Dulu, selain sekolah, ia bekerja sebagai pengembala kambing.

Yadi sendiri tinggal bersama kakeknya di sebuah rumah panggung dari kayu. Ukurannya kecil, nyaris tak bersekat. Letaknya agak mengerikan, berada di kemiringan yang relatif terjal di Desa liunggunung Plered, Purwakarta. Di bagian bawah rumah terdapat sawah, tempat sang kakek mengadu nasib.

Sang kakek bekerja sebagai petani. Sejak kecil, Yadi suka membantu kakeknya. Menggembalakan kerbau sudah dilakukannya sejak masih bersekolah di SDN Linggarsari I Purwakarta. Sepulang sekolah, ia pasti membantu kakeknya dengan menggembala kerbau.

Pertemuan Yadi dengan tim Asad 313 Purwakarta bermula dari pertandingan SD se-Purwakarta. Saat itu, perhatian Alwi selaku manajer, dan Ramdan selaku pelatih SSB Asad 313, tersedot oleh penampilan Yadi. Setelah permainan usai, tanpa pikir panjang, mereka berdua langsung mengajak Yadi bergabung ke SSB Asad.

Yadi yang dikenal tekun berlatih ini bahkan ia kerap menambah jadwal latihan yang telah ditetapkan, terutama saat akan bertanding di Brasil. “Suka nambah latihan dengan sasapedahan (naik sepeda) biar napasnya lebih kuat, jadi tandingnya bisa lama. Kan lawannya besar-besar,” ujarnya.

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Tokoh Muda Purwakarta Sambut Baik Kepemimpinan Benni Irwan

22 September 2023 - 12:34 WIB

Kades Plered Purwakarta Akui Kesalahan, Erik : Saya Sudah Minta Maaf ke Warga

21 September 2023 - 18:56 WIB

Polres Subang Bakal Bangun Gapura untuk Mempertegas Eksistensi Kampung Bebas Narkoba

13 Agustus 2023 - 22:00 WIB

Keuntungan Menonton AL Nassr Live Streaming Menggunakan RCTI Plus

28 April 2023 - 06:11 WIB

Setelah Ditemukan Kasus Polio, Pemkab Purwakarta Konsultasi Dengan WHO 

27 Maret 2023 - 13:34 WIB

125 Supporter Dan 2 Polisi Tewas Dalam Kerusuhan di Station Kanjuruhan Malang

2 Oktober 2022 - 09:01 WIB

Trending di Bola