PURWAKARTAPOST.CO.ID-Menikmati keindahan Situ Wanayasa di pagi hari, memanjakan pengunjung dengan pemandangan indah nan sejuk dengan. Musim hujan tidak menjadi penghalang, jumlah wisatawan yang datang ke Situ Wanayasa berkurang.
Dari sekian banyak objek wisata yang ada di Purwakarta, Situ Wanayasa masih menjadi tempat paforit anak-anak muda dan keluarga. Dengan latar belakang pegunungan Burangrang, Situ Wanayasa tetap indah di pagi dan sore hari.
Ketika pagi tiba, suhu udara di Wanayasa masih dingin dan berembun. Sebagian warga setempat di Desa Wanasari, dan Taringgul mulai membersihkan halaman rumah. Namun ada sebagian juga yang mulai menyiapkan tempat untuk menjemur hasil panen Cengkeh penduduk.
Mereka setiap pagi biasanya langsung membuka tikar dari bambu untuk alas Cengkeh di keringkan. Masih sederhana memang, namun sebagian masyarakat merasakan itu lebih baik. Pasalnya belum ada alat atau mesin untuk mengeringkan Cengkeh ketika musim panen Cengkeh tiba. Biasanya panen Cengkeh dilakukan pada sekitar Juni sampai Agustus, selama Satu tahun biasanya dilakukan pemanenan sampai Dua kali.
“Kalau musim panen itu tidak tentu tapi biasanya Juli sudah penen,” imbuh Karim salah seorang pemetik Cengkeh di Desa Taringgul, Sabtu (24/9/2016).
Sementara aktifitas di pagi hari penduduk lain biasa memulai aktifitas pagi, ada yang pergi ke Pasar dan juga pergi ke kebun. Namun aktiftas di sekitar objek wisata Situ Wanayasa saat ramadhan biasanya sepi, hanya terlihat beberapa warga yang berolahraga dan jalan kaki. Suasananya sepi, beberapa kendaraan berlalu lalang dan belum nampak ramai. Sehingga ketika pagi hari suasana nampak sepi namun tetap menarik untuk dipandang.
“Kalau pagi itu sepi, tapai kalau sudah pukul 3.00 sore jalan sudah ramai dan banyak pengunjung,” tutur Rohim warga setempat.
Kondisi tersebut tentu sangat menarik untuk dikunjungi sebagai alternatif tempat hiburan selama ramadhan. Jika berangkat di pagi hari, pengunjung akan merasakan suasana yang tenang dan sejuk dipandang.