Menu

Mode Gelap

Nasional · 24 Agu 2017 18:08 WIB ·

Soal Saracen, Dedi Mulyadi: Penyebar Isu SARA Itu Tidak Bertuhan


 Soal Saracen, Dedi Mulyadi: Penyebar Isu SARA Itu Tidak Bertuhan Perbesar

PURWAKARTAPOST.CO.ID-Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberikan komentar terkait penangkapan grup ‘Saracen’ yang dilakukan oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

Kelompok ini diketahui kerap menyebarkan konten berbau SARA untuk mendeskriditkan berbagai pihak melalui akun-akun sosial media yang mereka miliki.

Dedi yang sejak awal mengusung tema Kesundaan di Purwakarta sebagai platform pembangunan rupanya sering juga menjadi sasaran isu tersebut hingga kini.

Terkait hal itu, pria yang kini selalu mengenakan peci hitam tersebut mengatakan bahwa penyebar isu SARA, Hoax, Fitnah dan sejenisnya merupakan pribadi yang bermental penjajah.

“Mereka yang hobi menyebar adu domba, fitnah, bahkan isu bernuansa SARA itu ciri mental penjajah dan tidak bertuhan,” kata Dedi di sela kegiatan yang dilaksanakan di Kejaksaan Negeri Purwakarta, berlokasi di Jalan Siliwangi, Kamis (24/8/2017).

Meski geram atas ulah yang dilakukan oleh oknum pengguna media sosial tersebut, Dedi mengaku tidak merasa khawatir atas dampak yang ditimbulkan terhadap degradasi citra dirinya. Dedi lebih khawatir terhadap dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat luas.

“Soal politik saya tidak khawatir, saya malah khawatir terjadi kebencian di tengah masyarakat, berkelahi satu sama lain di media sosial, beberapa malah sampai baku hantam saling pukul,” ujarnya menambahkan.

Pria yang juga seorang budayawan ini berpendapat, pemahaman tentang Ketuhanan harus melekat dalam diri pengguna sosial media sehingga timbul kesadaran yang tinggi saat akan menyebarkan sebuah konten ke akun sosial media.

“Orang yang menghalalkan segala cara untuk menebar kebencian sebenarnya tidak bertuhan. Kalau bertuhan pasti mereka tidak melakukan itu karena orang bertuhan pasti tidak akan mau menyebarkan fitnah,” jelasnya.

Bareskrim Polri sendiri mensinyalir kelompok-kelompok sejenis seperti Gank Saracen ini mendapat bayaran dari pihak tertentu untuk menyebarkan konten SARA melalui ratusan akun sosial media yang mereka miliki. Untuk pekerjaan ini, diduga uang puluhan juga menjadi imbalan.

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Kolaborasi Jasa Tirta II dan PT Sri Pertiwi Sejati dalam Rencana Kerjasama Pengembangan Kawasan Cikarang International City

5 April 2023 - 12:08 WIB

Yili Indonesia Beri Dukungan Pada Program Konservasi Terumbu Karang di Kawasan Taman Nasional Pulau Komodo

23 November 2022 - 20:05 WIB

Gandeng Timnas Portugal, Yili Indonesia Luncurkan Joyday Champion Ball Yili Indonesia dukung sepakbola

10 November 2022 - 17:02 WIB

Aplikasi Sipindo Milik PT Ewindo Sukses Memberikan Dampak Positif Kepada Para Petani di Indonesia

9 September 2022 - 13:58 WIB

Siap-Siap Pemerintah Umumkan Bansos Pengalihan Subsidi BBM, Ini 3 Kelompok Penerima

29 Agustus 2022 - 17:23 WIB

Dewan Pers Buka Pengaduan Pemberitaan, Berikut Persyaratannya

9 Agustus 2022 - 21:52 WIB

Trending di Nasional