PURWAKARTAPOST.CO.ID – Masrifah, terpaksa menunda berkumpul bersama keluarga dihari libur mengajar di Sekolah.
Perempuan berusia 40 tahun itu harus memperjuangkan nasib bersama ribuan honorer lainnya agar diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), di Taman Swarisesa Situ Buleud, Purwakarta, Sabtu (22/9/2018).
“Saya menjadi guru honor sudah 15 tahun lebih sejak tahun 2003, kami bersama honorer lainnya minta kelayakan upah kerja kepada pemkab setempat dan revisi UU ASN kepada pemerintah pusat,” ujar dia guru honor SD di Kecamatan Sukatani itu disela-sela aksi.
Ia mengatakan, jika pemerintah tidak berpihak, maka para honorer terpaksa akan mogok kerja. Sebab menurutnya selama ini para honorer hanya mendapat upah rata-rata Rp500 ribu perbulan.
Bahkan kesulitan para honorer seakan bertambah saat pemerintah pusat membatasi usia dalam rekrutmen CPNS 2018 ini.
“Kami rasa hal itu tidak adil, apalagi honorer K2 kebanyakan usianya diatas 35 tahun, jadi jangan salahkan kami jiga ada aksi lebih besar lagi,” kata guru yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Honor Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Kecamatan Sukatani tersebut.
Sebelumnya, para honorer tidak kurang dari 3 ribu itu berunjuk rasa diawali dengan longmarch berupa jalan santai mulai dari Kampus UPI kemudian bergerak melewati Pasar Jumat dan finish di Swarisesa Situ Buleud, Purwakarta sambil membawa spanduk.
Tidak hanya guru honor, aksi itu juga diikuti oleh honorer dari sejumlah intansi lainnya yang ada di Purwakarta.