Menu

Mode Gelap

Desa · 19 Mar 2018 14:38 WIB ·

APDESI Purwakarta: Kami Tidak Mempermasalahkan Siltap


 APDESI Purwakarta: Kami Tidak Mempermasalahkan Siltap Perbesar

PURWAKARTAPOST.CO.ID-Ketua APDESI Purwakarta Anwar Sadat mengatakan sejak awal aparat desa di Purwakarta tidak pernah memandang keterlambatan pembayaran siltap sebagai masalah.

Siltap sendiri merupakan penghasilan tetap yang berhak diterima oleh kepala dan aparatur desa atas tugas harian yang diembannya.

Sebagaimana diketahui, Kabupaten Purwakarta mengalami keterlambatan dalam pembayaran siltap karena memilih fokus pada aspek pembangunan.

“Sejak awal saya katakan bahwa kami tidak pernah mempermasalahkan siltap. Hanya dua orang kepala desa yang mempermasalahkkan itu. Artinya, 180 orang lainnya merasa tidak ada masalah,” jelas Anwar di kompleks Setda Purwakarta, Jalan Gandanegara No 25, Senin (19/3/2018).

Menurut Anwar, dia dan jajarannya memahami preferensi prioritas yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk fokus dalam pembangunan. Karena itu, pihaknya mengapresiasi langkah tersebut karena orientasinya untuk kesejahteraan masyarakat Purwakarta.

“Kita sudah sepakat pembayaran akan dilakukan. Kalau untuk Januari dan Februari biasanya kan dibayarkan bulan April. Ini demi masyarakat Purwakarta, kita berterima kasih kepada Pemkab yang membangun skala prioritas untuk rakyat,” katanya.

Apresiasi juga dia sampaikan dalam konteks besaran siltap itu. Gaji kepala dan aparatur desa di Purwakarta merupakan yang terbesar di Jawa Barat untuk ukuran kabupaten. Hal ini tidak terlepas dari komitmen Pemkab Purwakarta untuk memperhatikan para aparatur desa.

“Boleh bandingkan dengan daerah lain, itu cuma Rp50 ribu sebulan. Purwakarta ini meski APBD-nya kecil tetapi tetap memiliki komitmen terhadap kesejahteraan para aparatur desa,” ujarnya.

Gaji kepala desa di Purwakarta mencapai Rp4,5 Juta per bulan, sementara gaji Ketua RW diketahui sebesar Rp700 ribu per bulan. Ketua RT pun turut mendapat perhatian dari pemerintah daerah dengan gaji sebesar Rp650 ribu. Tak ketinggalan, Linmas atau di Purwakarta dikenal sebagai Badega Lembur mendapatkan gaji sebesar Rp400 ribu per bulan.

Lambat Akibat Transisi
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta Ruslan Subanda membenarkan hal tersebut. Dalam kapasitasnya yang mewakili Pj Bupati Purwakarta M Taufiq Budi Santoso, mantan Kepala BKPSDM itu menjelaskan ihwal transisi kepemimpinan.

Menurut dia, transisi tersebut mengakibatkan berbagai keterlambatan dalam pengambilan keputusan strategis di Purwakarta.

“Kita mengalami transisi kepemimpinan, karena itu beberapa kebijakan terlambat dieksekusi. Kondisi awal tahun kan memang anggaran belum stabil, tetapi bisa dirapel dulu. Bulan April dan seterusnya tentu bisa normal kembali,” jelasnya.

Ruslan juga berkomitmen untuk menjaga harmonisasi dan kesinambungan pembangunan di Purwakarta.

“Proses pembangunan dan pelayanan pemerintah harus terus berlangsung. Insya Allah bisa terlaksana,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 146 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Purwakarta Kirim Ratusan Atlet Ikuti Fornas Jabar 2023

1 Juli 2023 - 14:08 WIB

Sepekan Libur Lebaran 2023, Kunjungan Wisatawan Purwakarta Tembus 263. 252

4 Mei 2023 - 12:58 WIB

Kreatif! Kades Sumurugul Wanayasa Ajak Anak-Anak Ikut Lomba Lato-Lato

8 Januari 2023 - 19:59 WIB

Tanjakan Cinta Objek Wisata Baru di Purwakarta yang Hits Dikelola BUMDesa

28 November 2022 - 23:37 WIB

Bah Enos Warga Purwakarta yang Tak Lagi Dapat Bantuan

22 November 2022 - 12:34 WIB

Dikawal Pendamping, Kabupaten Purwakarta Kini Jadi Kabupaten Maju di Indonesia

24 Oktober 2022 - 15:55 WIB

Trending di Desa