Menu

Mode Gelap

Politik · 19 Feb 2018 18:03 WIB ·

Drg Putih Sari: Kunci Kebinekaan Adalah Toleransi


 Drg Putih Sari: Kunci Kebinekaan Adalah Toleransi Perbesar

PURWAKARTAPOST.CO.ID – Anggota Komisi Xl DPR RI, Drg. Putih Sari menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia) di Desa Ciparungsari Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Senin (18/2/2018).

‎Dalam sambutannya, Drg. Putih Sari menyampaikan empat pilar kebangsaan penting dipahami dan ditanamkan pada seluruh generasi bangsa Indonesia.

“Agar kehidupan bangsa Indonesia  semakin kukuh, hendaknya segenap komponen bangsa, disamping memahami dan melaksanakan Pancasila, juga secara konsekuen menjaga sendi-sendi utama lainnya, yakni UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar politisi Partai Gerindra itu.

Ia mengatakan, Pancasila sebagai ideologi bisa mengikat bangsa Indonesia yang demikian besar dan majemuk. Pancasila adalah konsesus nasional yang dapat diterima semua paham, golongan, dan kelompok masyarakat di Indonesia. Dalam posisinya, Pancasila merupakan sumber jati diri, kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan bangsa.

Dalam kesempatan itu, wanita yang juga menjabat Bendahara Fraksi Partai Gerindra tersebut juga memberi pesan dalam memahami dan mensikapi persoalan-persoalan kebangsaan, tentang kebhinekaan, serta mengantisipasi adanya bibit-bibit yang mengancam kebhinekaan.

“Apabila kita menyadari bahwa kunci dari kebhinekaan adalah bagaimana kita bertoleransi dan tenggang rasa. Bagaimana kita dapat menghargai sesama manusia, agama, suku dan lain-lain”, ujarnya.

Bhinneka Tunggal Ika, lanjut Dia, dalam kehidupan berbangsa dan negara harus menjadi anugrah yang harus terus dijaga. Jadi, generasi muda harus memahami betul empat pilar kebangsaan agar bisa benar-benar diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kita tidak boleh membeda-bedakan. Meskipun berbeda agama, suku, dan ras, namun kita tetap satu dan bersaudara dalam konteks NKRI. Tidak boleh saling hujat. Jika itu terjadi di negara ini, bisa bubar. Apalagi tidak ada negara dengan kebhinekaan seperti di Indonesia. Karena itu, perbedaan harus tetap utuh dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara,” kata dia berharap.

Sementara itu kepala Desa Ciparungsari, Aep Syarip Hidayat mengatakan, pemahaman empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari hari telah dipraktekan leluhur kita sejak dulu.

Hanya saja dalam proses perkembanganya kita kemudian ‎terkontaminasi pengaruh dari luar.

“Padahal yang nama pengaruh luar atau budaya luar misalnya seperti baju orang lain yang saat kita pakai kita belum tentu nyaman, belum tentu pas ukurannya, dalam belum tentu pantas,” ujarnya.

Diketahui, dalam sosialisasi itu dihadiri tidak kurang dari 150 peserta yang diantaranya terdiri dari masyarakat sekitar.

Artikel ini telah dibaca 63 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Panwascam Bojong Pastikan Lakukan Pengawasan Secara Benar

2 April 2024 - 04:45 WIB

Belasan Anggota DPRD Ajukan Hak Interpelasi Terhadap Penjabat Bupati Purwakarta

28 Maret 2024 - 14:57 WIB

Belasan PAC PDIP Goyang Kandang Banteng Purwakarta

20 Maret 2024 - 18:57 WIB

Buka Pendaftaran Balon Bupati, DPC PKB Purwakarta Bentuk Desk Pilkada

18 Maret 2024 - 01:35 WIB

Irwan Siap Maju Pada Pemilihan Bupati Purwakarta

13 Maret 2024 - 21:19 WIB

Ada 3 TPS di Desa Sukatani Purwakarta Terancam PSU, Ini Alasannya

27 Februari 2024 - 13:47 WIB

Trending di Politik