PURWAKARTAPOST.CO.ID-Tahukah kamu? perjuangan warga sipil memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda dilakukan di seluruh wilayah Indonesia tidak terkecuali di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.
Beberapa warga sipil di kabupaten tercinta ini pernah menggulingkan kereta api yang membawa senjatan dan tentara Belanda tepatnya di sekitar wilayah Bendul Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.
Sejarah perjuangan warga Purwakarta mengalahkan Belanda tercatat apik dalam akun Instagram indonesian_history_in_color.
Melalui indonesian_history_in_color kita dapat melihat sejarah Indonesia tempo dulu dalam foto-foto berwarna. Termasuk sejarah perjuangan warga Purwakarta melawan penjajahan Belanda.
Dua pejuang sipil kemerdekaan asal Purwakarta yang tercatat dalam sejarah adalah Darja bin Sarta, bersama dengan Uswasta bin Asman.
Keduanya merupakan pemimpin milisi Republik Indonesia yang membuka jalur kereta api di Bendul, Purwakarta, Jawa Barat sepanjang 20 meter. Darja dan Uswata berjuang bersama warga sipil lain dari Purwakarta.
Kereta api yang mengantar tentara Belanda dan perlengkapan militer tergelincir di Bendul Purwakarta pada tahun 1948.
Setelah tergelincir pejuang sipil berjumlah sekitar 50 orang kemudian meloncati kereta api yang ambruk dan memberondongi tentara Belanda yang ada di dalam dengan senjata dan membunuh 8 orang tentara Belanda.
Selain membunuh tentara Belanda sebanyak 23 tentara Belanda mengalami luka.
Aksi penggulingan kereta api milik Belanda ini dilakukan oleh Darja dan Uswsta serta kelompoknya sebagai balasan atas tindakan Dutch Police Action pasca kemerdekaan Indonesia 1945.
Dutch Police Action sendiri dikenal saat Belanda melakukan agresi militer di Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada 1947 atau setahun sebelum insiden Bendul Purwakarta. Dutch Police Action dilakukan untuk mengurangi warga sipil yang dianggap memberontak tentara Belanda. Di Karawang Dutch Police Action membantai 431 orang laki-laki dan lebih dikenal sebagai “Pembantaian Rawagede”.
Perlawanan Darja dan Uswasta pum berakhir setelah tentara Belanda menangkap keduanya, memenjarakan dan menghukum mati keduanya.
Pastinya perjuangan Darja dan Uswasta menjadi kebanggan tersendiri bagi warga Purwakarta. Meski hingga saat ini belum diketahui keluarga keduanya berada dimana.