Menu

Mode Gelap

News · 16 Nov 2016 09:09 WIB ·

Ketua Golkar Jabar Sambangi Warga yang Kebanjiran di Karawang


 Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi saat mengunjungi warga Desa Rawa Gempol Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Karawang, Selasa (15/11/2016) Perbesar

Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi saat mengunjungi warga Desa Rawa Gempol Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Karawang, Selasa (15/11/2016)

PURWAKARTAPOST.CO.ID-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I Partai Golkar Jawa Barat mengunjungi permukiman yang terkena banjir di Desa Rawa Gempol Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Karawang.

Kunjungan Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi dalam rangka mengisi materi di Universitas Singaperbangsa Karawang, Selasa (15/11/2016). Dia membawa 3000 paket nasi bungkus untuk korab banjir dan makan bersama.

“Silahkan bagikan sekarang, Bapak ibu silakan makan dulu),” tuturnya.

Kang Dedi didamping oleh Wakik Ketua DPRD sekaligus Ketua DPD Golkar Karawang, Sri Rahayu. Meninjau kondisi banjir di Desa Rawa Gempol dengan jumlah 700 kepala keluarga dan mengecek debit air Sungai Citarum.

“Problem banjir ini kan luapan aliran anak Sungai Citarum, yakni Sungai Cibeet, itu harus segera dibendung untuk memperkecil debit air yang masuk ke Citarum,” kata Kang Dedi.

Menurutnya banjir yang menimpa Karawang disebabkan meluapnya debit air sungai Cibeet. Lalu melimpas ke permukikam warga hingga terjadi banjir. Banjir juga bisa disebabkan akibat tingginya debit air di Sungai Citarum. Dia memberi solusi upaya minimalisir kemungkinan banjir yaitu dengan membersihkan gulma tanaman eceng gondok di Waduk Djuanda Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.

“Nih, ada danau yang dipenuhi eceng gondok, ini seharusnya dikeruk lagi. Saya perkirakan ini luasnya kira-kira lima hektar, harusnya bisa menampung air daripada pada dibiarkan begini,” jelasnya.

Solusi jangka panjang yang mesti dilakukan pemerintah menurutnya dimulai dengan pembuatan bendungan air Sungai Cibeet di Kabupaten Bogor.

Seorang warga Desa Rawa Gempol, Apep (28) tahun mengatakan banjir yang terjadi kali ini lebih parah dibandingkan banjir tahun lalu. Pasalnya biasanya banjir dapat surut keesokan hari setelah banjir terjadi, tapi kali ini sudah lebih dua hari rumah warga terendam banjir.

“Kali ini paling parah, biasanya sehari semalam juga sudah surut lagi, ini sudah berhari-hari Pak,” pungkas Apep.

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Dirut PLN Lakukan Inspeksi SPKLU Jalur Mudik, Pastikan 1.299 Unit Se-Indonesia Siaga Layani Pengguna Mobil Listrik

8 April 2024 - 20:48 WIB

Terlibat Tawuran, Puluhan Anggota Geng Motor di Subang Diamankan Polisi

8 April 2024 - 02:36 WIB

Dianggap Menganggu Lalin, Polsek Pusakanagara Polres Subang Terpaksa Bubarkan Aktivitas Penyapu Koin di Jalur Pantura

8 April 2024 - 02:26 WIB

BPJS Kesehatan Buka Layanan Posko Mudik Lebaran 2024, Ini Fasilitas Yang Disediakan

5 April 2024 - 16:19 WIB

Bangun Infrastruktur Kelistrikan, PLN Dukung Blanakan Jadi Sentra Perikanan di Jabar

31 Maret 2024 - 17:22 WIB

Sembari Bagikan Takjil, PLN Pamanukan Sosialisasikan Promo Ramadan

27 Maret 2024 - 15:40 WIB

Trending di Regional