Menu

Mode Gelap

Purwakarta · 16 Mar 2017 17:57 WIB ·

Jalur Lingkar Barat Purwakarta Rawan Gerakan Tanah


 Jalur Lingkar Barat Purwakarta menghubungkan Kecamatan Babakancikao, Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Maniis. Foto: dok Perbesar

Jalur Lingkar Barat Purwakarta menghubungkan Kecamatan Babakancikao, Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Maniis. Foto: dok

PURWAKARTAPOST.CO.ID-Tidak hanya di Kecamatan Sukatani dan Jatiluhur ternyata Jalur Lingkar Barat juga rawan amblas dan longsor. Pasalnya, sejumlah titik di jalan yang dibangun dengan membelah hutan belantara di Kecamatan Sukasari itu, saat ini, rentan mengalami kerusakan.

“Ya, jalur baru tersebut kontur tanahnya labil. Sehingga, saat musim penghujan seperti sekarang ini, tanah tersebut rawan amblas dan longsor. Ini wajar karena lokasi jalan awalnya adalah hutan belantara dan bukit,” ungkap Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta, Budi Supriyadi kepada awak media, Kamis (16/3/2017).

Pemkab Purwakarta membuat jalur ini untuk membuka akses warga yang tinggal di daerah terpencil, terutama mereka yang ada di Kecamatan Sukasari dan Maniis. Keberadaan jalan ini membuka akses warga yang tinggal di wilayah seberang waduk. Terlebih jalur lingkar barat ini juga menghubungkan akses antar kabupaten, seperti Karawang dan Cianjur.

“Memang tanahnya masih labil. Apalagi, proses pengerasan jalannya terhitung cukup singkat. Tapi itu kami lakukan demi mengejar kebutuhan masyarakat dulu. Makanya, setelah hutan belantara dibuka, jalur tersebut dikeraskan lalu dibeton,” tambah Budi.

Dia menyebut, jalur lingkar barat dibangun murni menggunakan APBD Kabupaten Purwakarta. Panjang jalan ini seluruhnya mencapai 57 kilometer. Beberapa lokasi yang rawan amblas dan longsor diantaranya di wilayah Sukamukti dan Ciririp. Karena itu, setelah proyek jalan ini selesai, pihaknya akan memberlakukan jalur tersebut dengan berbeda. Terutama di titik-titik yang diwaspadai.

“Nanti kita bangun drainase. Karena seharusnya sebelum jalan tersebut dibangun, yang kali pertama dibuat adalah drainase. Tetapi, karena pembangunan jalan lingkar barat ini sudah sangat urgen, maka yang pertama kali dibangun adalah badan jalannya dulu,” kata Budi.

Sedangkan untuk perlakuan jalan yang rawan longsor tentu berbeda dengan rawan amblas. Untuk yang rawan longsor, pihaknya akan segera membangun tembok penahan tanah (TPT). Akan tetapi, pembangunan drainase dan TPT ini, baru bisa dilaksanakan usai bahu jalan lingkar barat rampung dikerjakan.

“Tahun ini, pekerjaan lingkar barat selesai. Setelah itu, kita akan fokus pada pemeliharaan. Termasuk, solusi bagi titik-titik yang rawan amblas dan longsor,” jelasnya.

Seperti diketahui, saat ini Pemkab Purwakarta tengah melakukan pembangunan jalur lingkar barat dan lingkar timur. Dua jalur tersebut nantinya akan membuka akses baru bagi transportasi dan mobilitas warga. Selain itu, kedua jalur tersebut akan menjadi bagian dari sarana pariwisata yang tengah digenjot pemerintah.

Kabid Bina Marga dan Pengairan, Pramuji Nugroho menjelaskan hingga tahun 2018 atau berakhirnya masa kepemimpinan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, pemerintah hanya menargetkan kondisi jalan dalam kategori mantap (baik-sedang) sebesar 77,50 persen.

“Tapi sampai akhir tahun kemarin kita 85 persen jalan kategori mantap. Artinya, target sudah tercapai, bahkan lebih,” jelas Pramuji.

Sedangkan sisanya atau sekitar 15 persen masih berstatus tidak mantap. Itu karena ada yang sedang dalam tahap proses, ada yang kondisinya masih jalan batu (desa). Tapi yang 15 persen itu berada di desa, yang bukan prioritas kendaraan.

Pamuji mengatakan, sebelum tahun 2008 kondisi jalan dengan kategori mantap hanya sekitar 62,2 persen. Namun semenjak pergantian kepemimpinan oleh Bupati Dedi, pada periode pertama pembangunan jalan mengalami peningkatan yang signifikan.

Menurutnya, di daerah lain, bahkan hingga tingkat nasional, pertumbuhan jalan mantap hanya berkisar 1-2 persen per tahun. Sedangkan Kabupaten Purwakarta terhitung 2008 hingga 2016 akhir mengalami pertumbuhan 22,5 persen.

“Itu sebuah prestasi untuk setingkat daerah. Nasional saja setahu saya jalan mantap hanya sekitar 70 persen,” tutur dia.

Pramuji menambahkan, jika jalur lingkar barat dan lingkar timur sudah selesai, pertumbuhan jalan di Kabupaten Purwakarta kembali meningkat dari target 2018 yang hanya 77,50 persen.

“Tahun ini kita optimis lingkar barat dan timur bisa selesai,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Dihari Pertama Pendaftaran PPK Untuk Pilkada 2024, KPU Purwakarta Catat 152 Orang Sudah Daftar

23 April 2024 - 20:19 WIB

PLN Operasikan SPKLU Khusus Angkot Listrik di Kota Bogor

19 April 2024 - 15:32 WIB

KPU Purwakarta Segera Buka Rekrutmen PPK dan PPS

18 April 2024 - 15:37 WIB

Cikao Park Purwakarta Diserbu Wisatawan di Libur Lebaran, Pengelola Tingkatkan Keamanan

13 April 2024 - 16:39 WIB

GM PLN Jabar Lakukan Inspeksi, Pastikan SPKLU Siap Layani Pemudik

9 April 2024 - 23:50 WIB

PLN Purwakarta Bersama Jasa Marga Cek SPKLU di Rest Area Tol Cipularang

9 April 2024 - 16:19 WIB

Trending di Purwakarta