PURWAKARTA – Pemda Purwakarta menggelar acara Pengembangan Kapasitas dan Sinergitas 3 Pilar, di Aula Janaka lingkungkan Pemkab Purwakarta, Kamis (13/12/2018).
Acara ini bekerjasama dengan Polres Purwakarta dan dihadiri oleh Babinkamtimbas, Babinsa dan Kepala Desa (Kades) se Kabupaten Purwakarta.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan, acara ini adalah langkah yang luar biasa, sekaligus penegasan komitmen tiga pilar untuk bersama memberantas narkoba.
Penanganan kasus peredaran narkoba harus harus betul-betul serius dan waspada. Di Purwakarta sendiri telah ada desa bersih dari narkoba (bersinar) sebagai bentuk pencegahan barang haram tersebut.
“Di Purwakarta baru ada empat desa bersinar dan di tahun 2019 akan lebih ditingkatkan lagi, termasuk untuk rehabilitasi perlu juga ditingkatkan lagi. Apalagi dari 20 puskesmas saat ini baru ada satu puskesmas yang bisa menangani rehabilitasi narkoba,” ujar Bupati yang akrab di sapa Ambu itu.
Ia menargetkan pada tahun depan harus mencangkup seluruh wilayah, minimal puskesmas bisa menjadi tempat rujukan tempat rehabilitasi.
Selain itu, Ambu menyebut tidak sedikit perkaraya memerlukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK). Seharusnya kata dia, ada pembentukan BNNK karena banyak kasus dan luasnya penyebaran narkoba di Purwakarta ini. Namun jika mandiri akan cukup sulit.
“Untuk mandiri akan cukup sulit, tapi jika banyak yang berkomitmen untuk mengurangi hingga menghilangkan penyebaran narkoba ini harus serius penangananya, harus ada lembaga,” kata Ambu.
Menurutnya, 60 persen pengguna narkoba berawal dari generasi muda yang coba-coba. Oleh karena itu mulai dari pengenalan bahaya narkoba hingga tingkat paling tingginya harus bisa masuk kepada kurikulum pendidikan.
“Tahun depan bagi para ASN harus ada tes urine, minimal satu tahun dua kali untuk mendeteksi awal pencegahan, bebas dari narkoba,” ujar Ambu.