PURWAKARTAPOST.CO.ID – Memasuki masa pancaroba antar musim, penyakit Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) sering menyerang kesehatan tubuh manusia.
Untuk itu warga diminta waspada menjaga kesehatan, sebab jumlah penderita penyakit diare dan ISPA selalu meningkat.
Demikian dikatakan dr. Dian Karsoma ditemui di Klinik Dian Cibogo Kecamatan Plered, Kamis (12/10/2017).
Menurutnya, diare dan ISPA bisa saling berkaitan, tapi bisa juga tidak.
“ISPA dan diare ini bisa saling connected bisa juga enggak. Kalau diare ini biasanya dari pola makan kita, dari apa yang kita makan, dari kebersihan makanan yang kita makan, sehingga terjadi infeksi yang menyebabkan diare,” ujarnya.
Selain itu, Demam Berdarah (DBD) juga menjadi salah satu penyakit yang rentan dialami masyarakat ketika musim pancaroba.
“Sekarang kadang hujan, kadang tidak, dan genangan air tentu pasti dapat ditemui selepas hujan, dari situ bintik nyamuk akan muncul,” ujarnya.
Ada yang perlu diperhatikan agar dapat terhindar dari serangan penyakit DBD. Diantaranya adalah menguras tempat penyimpanan air, menutup tempat penampungan air, membuang dan menutup barang bekas yang menampung air, dan hindari gigitan nyamuk bisa dengan mengoleskan lotion anti nyamuk (3M Plus). Paling penting saat mengalami diare adalah menyiapkan oralit. Selain itu bisa juga minum minuman yang mengandung elektrolit yang dapat membantu tubuh terhindar dehidrasi.
“Untuk mencegahnya ya tentu saja kita harus mempertimbangkan, pada saat mau makan, ini pengolahan makanannya gimana, terjamin tidak kebersihannya? Karena pengolahan dan penyjmpanan makanan yang kurang baik akan menyebabkan kontaminasi pada makanan, misal sering jajan-jajan di pinggir jalan, itu kan enggak tahu bagaimana pengolahannya. Takutnya pada saat pengolahan makanannya enggak bagus atau kurang bersih kemudian kita konsumsi makanan tersebut ya jadilah si penyakit diare ini,” tutur Putri Sekda Purwakarta Padil Karsoma.
Sementara ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan disebabkan oleh virus ataupun bakteri di udara. Bisa ditularkan dari orang yang bersin, atau bisa juga dari orang yang batuk.
“Partikel-partikelnya kan pasti terhirup saat bernafas baik partikel debu, partikel virus, partikel bakteri. Tergantung daya tahan tubuh kita, bila dalam keadaan baik, mudah-mudahan tidak sampai terjadi suatu infeksi atau peradangan,” tandasnya.