PURWAKARTAPOST.CO.ID-Musim kemarau melanda kekeringan di sejumlah desa Kabupaten Purwakarta, warga mulai memanfaatkan air sungai.
Kemarau yang terjadi telah berlangsung sejak tiga bulan lalu salah satunya di Kampung Citalaksana Desa Gurudug Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta. Sejak kemarau tahun ini warga menggunakan air dari aliran sungai Ciherang yang terdapat di desa tersebut.
Desa Gurudug sendiri tidak memiliki sumber mata air sehingga warga tidak memiliki sumur, karena kontur geografi tanahnya yang cadas.
Sebelum kemarau seperti saat ini, warga menggunakan air untuk kebutuhan sehari hari yaitu dari sumber air di sekitar Kecamatan Wanayasa.
Dengan melalui penampungan, kemudian masing-masing warga membuat saluran sendiri dengan menggunakan selang serta pipa untuk dialirkan ke rumah warga.
Tidak heran jika di Desa Gurudg terlihat berbaris-baris selang serta pipa yang cukup panjang membentang, baik yang menggantung di atas tiang penyangga, begitu pula yang berbaris terlihat di atas tanah.
Musim kemarau tahun ini lebih parah karena berdampak pada mata air dari wilayah Wanayasa yang mengering. Terpaksa warga Desa Gurdug memanfaatkan air sungai Ciherang yang masih ada, meskipun untuk sampai ke sungai harus berjalan kaki sekitar dua kilometer.
Seorang warga Kampung Citalaksana, Mahiyah menuturka dirinya bersama warga warga lain terpaksa menggunakan air sungai Ciherang untuk kebutuhan sehari-hari untuk mandi, mencuci dan memasak air.
Menurut Muhiyah terkadang harus berebut menuju sungai Ciherang pasalnya debit air mulai surut. Saat air surut air akan keruh serta kotor.
“Untuk kebutuhan minum warga harus membeli air kemasan galon meskipun mahal, karena tidak ada pilihan lain,” papar Muhiyah, Jumat (11/8/2017).
Muhiyah dan warga desa berharap ada bantuan air bersih untuk digunakan memasak serta minum sehingga dapat meringankan biaya untuk membeli kebutuhan air minum.